Kabar duka tengah menyelimuti Thailand usai Ibu Suri Sirikit meninggal pada Jumat (24/10/2025) di Bangkok. Sirikit merupakan mantan ratu dan permaisuri mendiang Raja Bhumibol Adulyadej yang meninggal 2016 lalu.
Biro Rumah Tangga Kerajaan Thailand menyatakan Sirikit meninggal dunia pada usia 93 tahun. Mengutip Reuters, ia telah dirawat di rumah sakit sejak 2019 karena beberapa penyakit dan mengalami infeksi aliran darah pada 17 Oktober 2025 lalu.
Dengan kabar duka ini, pemerintahan Thailand menyatakan masa berkabung selama satu tahun bagi anggota keluarga kerajaan. Lalu apa dampak dari pernyataan masa berkabung satu tahun ini? Begini penjelasannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dampak Masa Berkabung Satu Tahun Thailand
Setelah masa berkabung ditetapkan, pemerintah meminta kantor-kantor publik untuk mengibarkan bendera setengah tiang selama satu bulan ke depan. Pejabat pemerintah juga diminta menjalani masa berkabung selama satu tahun, seperti yang disampaikan Reuters.
Usai kabar wafatnya Ibu Suri, Perdana Menteri Thailand Anutin Charnvirakul membatalkan kunjungannya ke KTT ASEAN di Kuala Lumpur 26-28 Oktober 2025. Ia hanya akan pergi ke Malaysia untuk menandatangani perjanjian gencatan senjata dengan Kamboja dan kembali ke Thailand.
Pemerintah Thailand telah meminta sektor swasta untuk memodifikasi acara-acara perayaan agar sesuai dengan masa berkabung nasional. Grup K-pop Blackpink yang sudah memiliki jadwal konser di Thailand tetap melangsungkan konser tersebut.
Kendati demikian, penyelenggara meminta penonton konser untuk mengenakan pakaian hitam putih sebagai tanda penghormatan. Ketetapan masa berkabung setahun juga terjadi ketika Raja Bhumibol meninggal dunia.
Kala itu, pemerintah berbagai negara mengabarkan aturan tertentu bagi wisatawan yang ingin mengunjungi Thailand. Dilansir dari BBC, pemerintah Thailand sempat meminta rakyatnya untuk mengenakan pakaian hitam dan hampir semua orang di Bangkok melakukannya pada hari Jumat.
Wisatawan diminta untuk mengenakan pakaian yang sopan saat berada di tempat umum, memeriksa media lokal secara berkala, dan mengikuti saran dari pihak berwenang setempat.
Akses ke hiburan, termasuk restoran, bar, dan area perbelanjaan mungkin akan dibatasi. Tetapi, berperilaku sopan dan menghindari perilaku yang diartikan sebagai perayaan saat berada di area publik adalah hal paling penting.
Sama seperti wafatnya Raja Bhumibol, meninggalnya Ibu Suri Sirikit akan dihormati. Seluruh bentuk kritik akan dikekang oleh hukum lese-majeste.
Hukum lese-majeste di Thailand termasuk yang paling ketat di dunia, yang dirancang untuk melindungi anggota paling senior keluarga kerajaan dari penghinaan atau ancaman. Siapa pun yang menceritakan nama baik, menghina, atau mengancam raja, ratu, pewaris tahta, atau bupati bahkan mereka yang sudah meninggal dapat dihukum hingga 15 tahun penjara.
Hukum ini bisa diajukan oleh siapa saja dan kepada siapa saja, termasuk orang asing. Namun, pengajuan hukuman harus diselidiki secara resmi oleh polisi.
(det/faz)











































