Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) resmi luncurkan Sistem Registrasi Lembaga Riset (SeBaRis) guna memfasilitasi berbagai lembaga riset di Indonesia.
Acara yang digelar di Auditorium Lt. 3, Gedung B.J. Habibie BRIN, Jl MH Thamrin, Jakarta, Selasa (16/5/2023) tersebut, ikut dihadiri pihak universitas dari Institut Pertanian Bogor dan industri farmasi Kimia Farma dan kosmetik PT Mustika Ratu.
Mengenal SeBaRis
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
SeBaRis merupakan salah satu langkah BRIN dalam membantu dan memfasilitasi lembaga riset di Indonesia yang bersifat non-pemerintah.
Langkah ini diharapkan dapat mempercepat pembangunan nasional melalui riset dan inovasi. Hal ini juga sesuai dengan Rancangan Peraturan Pemerintah Penyelenggaraan Iptek pasal 124 sebagai turunan dari pasal 40 UU no 11 tahun 2019.
Dalam RPP Penyelenggaraan Iptek tersebut menyatakan bahwa BRIN bertanggung jawab untuk menyelenggarakan registrasi lembaga riset.
Ada berbagai manfaat yang bisa dirasakan lembaga riset bila mendaftarkan diri ke program SeBaRis. Seperti merasakan fasilitas infrastruktur dan pendanaan yang diberikan oleh pemerintah melalui BRIN.
Deputi Bidang Fasilitas Riset dan Inovasi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Agus Haryono, juga menjelaskan industri atau lembaga riset juga bisa mendapatkan super tax deduction atau insentif pengurangan pajak super.
Insentif ini bisa didapatkan dengan mendaftar dan dibuktikan dengan nomor registrasi dari sistem SeBaRis.
Kepala BRIN, Laksana Tri Handoko menjelaskan program ini terbuka untuk umum tidak hanya lembaga riset di perguruan tinggi. Tetapi untuk seluruh lembaga non-pemerintah di Indonesia.
"Semuanya bisa mendaftar dan mendapat insentif, asal bisa dibuktikan dengan nomor registrasi," ujarnya kepada detik edu.
Pada kesempatan yang sama, Kepala BRIN menyatakan bila proses pendaftaran SeBaRis bersifat wajib bila ingin mendapat insentif pendanaan penelitian pada lembaga tersebut.
Meski begitu, BRIN tak mewajibkan lembaga riset non-pemerintah di seluruh Indonesia namun tetap menyediakan sebuah wadah agar peneliti Indonesia bisa semakin berkembang.
"BRIN ingin mengedepankan bagaimana kita bisa lebih memfasilitasi lembaga-lembaga riset. Karena BRIN itu ada bukan untuk periset BRIN," tegasnya.
Menurutnya BRIN merupakan tempat untuk seluruh peneliti dan periset di Indonesia, khususnya bagi periset di kampus dan industri.
Untuk mewujudkannya, kini BRIN telah bekerja sama dengan banyak pihak termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemedikbudristek), Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) serta berbagai industri swasta.
(nwy/nwy)