BRIN: Ada 7 Ribuan Olahraga Tradisional RI, Terancam Dilupakan Anak Masa Kini

ADVERTISEMENT

BRIN: Ada 7 Ribuan Olahraga Tradisional RI, Terancam Dilupakan Anak Masa Kini

Devita Savitri - detikEdu
Rabu, 12 Apr 2023 17:00 WIB
Salah satu permainan tradisional megangsing yang dilombakan dalam perayaan Hari Anak Sedunia di Buleleng, Bali, Sabtu (10/12/2022).
Foto: Made Wijaya Kusuma
Jakarta -

Bukan sebuah rahasia bila Indonesia memiliki beragam budaya dari Sabang hingga Merauke. Salah satu yang kini mulai diperhatikan berkaitan dengan olahraga tradisional.

Didukung hadirnya UU No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, olahraga tradisional ditetapkan sebagai salah satu dari objek pemajuan kebudayaan.

Pemajuan kebudayaan adalah upaya meningkatkan ketahanan budaya dan kontribusi budaya Indonesia di tengah peradaban dunia melalui perlindungan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, olahraga tradisional juga menjadi salah satu objek kajian di Kelompok Riset Gastronomi, Kesehatan dan Teknologi (Gaskestek) Pusat Riset Manuskrip, Literatur dan Tradisi Lisan (PR MLTL), Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Dr Suyami M Hum peneliti PR MLTL BRIN menjelaskan bila olahraga tradisional indonesia memiliki potensi yang sangat besar.

ADVERTISEMENT

Hal tersebut ia sampaikan dalam forum diskusi MLTL yang digelar daring, Rabu (12/4/2023).

Olahraga Tradisional di Indonesia

Suyami memaparkan bahwa dari 38 provinsi dan 514 kabupaten/kota, tiap-tiap kabupaten/kota rata-rata memiliki 10 atau 15 macam olahraga tradisional.

"Berarti Indonesia memiliki 5.140 hingga 7.710 macam olahraga tradisional," papar Suyami.

Suyami menjelaskan awalnya olahraga tradisional di Indonesia memang hanya termasuk dalam golongan permainan masyarakat.

Contohnya kasti, gobak sodor, permainan kopral, jeg-jegan, serok mancung dan lain sebagainya.

Namun kini, beberapa permainan masyarakat itu diakui menjadi olahraga tradisional dan berubah nama menjadi 'olahraga kasti' dan 'olahraga gobak sodor'.

Karena hanya bersifat sebagai permainan masyarakat, dahulu olahraga tradisional menjadi wahana untuk bersosialisasi dan berinteraksi antar sesama anggota masyarakat.

Mereka melakukan kegiatan ini hanya di waktu senggang setelah melakukan berbagai aktivitas dalam rutinitas sehari-harinya.

Selain itu, olahraga tradisional dinilai memiliki fungsi menjaga kebugaran tubuh sekaligus sebagai sarana hiburan.

Namun saat ini potensi olahraga tradisional lebih dari itu. Suyami bersama timnya melakukan proses mendata sejumlah 184 macam permainan tradisional yang berpotensi dikembangkan menjadi olahraga tradisional pada tahun 2022.

Menariknya jumlah ini merupakan data yang berasal dari daerah Kabupaten dan Kota semarang, Provinsi Jawa Tengah tepatnya di Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur tepatnya di suku Sentani, dan Kota Jayapura.

"Bayangkan bila di data seluruh pelosok Indonesia sebanyak apa olahraga tradisional yang bisa ditemukan. Kita itu sangat kaya dengan karya budaya olahraga tradisional" ujar Suyami.

Peran Olahraga Tradisional Indonesia

1. Meningkatkan Perekonomian Masyarakat

Olahraga tradisional sangat bisa berdaya guna dan memiliki potensi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

Suyami menjelaskan hal ini terbukti dengan yang dilakukan oleh komunitas olahraga tradisional ketapel di Sanga-sanga Kalimantan Timur yang sudah berhasil memberdayakan olahraga tradisional ketapel.

Ketapel kini bisa dianggap sebagai aset perekonomian yang bisa membantu masyarakat dengan memproduksi dan memasarkannya.

2. Wisata Edukasi

Tak hanya barang yang bisa dijual, di Desa Wisata Kendari olahraga tradisional dikemas sebagai materi paket wisata edukasi yang banyak menarik minat pengunjung.

Sehingga desa itu sering dikunjungi sebagai wahana pelatihan olahraga tradisional yang mampu menggerakkan perekonomian masyarakat dengan pendapatan yang signifikan.

3. Kebanggaan Identitas Masyarakat

Keberhasilan olahraga tradisional dalam menggerakkan energi kebangkitan yang mampu menghidupkan dan memajukan masyarakat dalam jangka panjang bisa menjadi kebanggaan identitas masyarakat itu sendiri.

Untuk itu, Suyami berharap olahraga tradisional ini bisa terus dijadikan aset nasional yang bisa terus diwariskan.

"Selama kita ada kesempatan, pewarisan budaya harus bisa dilakukan dari satu generasi ke generasi agar tidak hilang," tambahnya.

Tantangan Pengembangan Olahraga Tradisional

Meski diperkirakan cukup banyak olahraga tradisional di Indonesia, hingga saat ini, diakui Suyami belum ada data komprehensif tentang olahraga tradisional ini.

Pasalnya data kekayaan olahraga tradisional ini banyak tersimpan dalam catatan/manuskrip kuno dan memori masyarakat alias tradisi lisan, terutama pada generasi tua.

"Kekayaan olahraga tradisional yang dulu pernah ada dan banyak dimainkan masyarakat luas saat ini sudah banyak dilupakan. Kondisi ini memprihatinkan, ketika generasi tua sudah tak bisa memberikan informasi, manuskrip kuno rusak termakan waktu, punahlah kekayaan budaya olahraga tradisional kita," tuturnya.

Jadi, yuk sama-sama ikut menjaga olahraga tradisional sebagai warisan bangsa detikers!




(nwk/nwk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads