Benarkah Ukuran Pupil Mata Kita Berubah saat Bernapas? Ini Fakta Studinya

ADVERTISEMENT

Benarkah Ukuran Pupil Mata Kita Berubah saat Bernapas? Ini Fakta Studinya

Luthfi Zian Nasifah - detikEdu
Selasa, 30 Jul 2024 20:30 WIB
Details of Human Eye Macro View with Natural Light
Foto: iStockphoto/gorodenkoff/Ilustrasi pupil mata manusia
Jakarta -

Sebuah penelitian baru oleh ilmuwan di Swedia dan Belanda menemukan bahwa ukuran pupil ternyata berubah setiap kali kita menarik dan menghembuskan napas. Lantas apakah membesar atau mengecil ukurannya?

Selama ini, yang kita ketahui adalah pupil bereaksi terhadap cahaya. Namun beberapa penelitian akhirnya menemukan bahwa pupil mata dapat melebar dan mengecil seiring kita bernapas.

Hasil Penelitian Mengungkapkan Respons Pupil saat Bernapas

Dikutip dari Science Alert, beberapa penelitian sebelumnya telah menunjukkan pupil membesar saat kita menarik napas, sementara tinjauan pada 2022 menemukan "bukti yang tidak meyakinkan" untuk fenomena ini.

Oleh karena itu, Ahli Saraf dari Karolinska Institutet di Swedia, Martin Schaefer dan rekan-rekan penelitinya berusaha mengatasi keterbatasan penelitian sebelumnya. Tim melakukan serangkaian percobaan menggunakan kamera khusus untuk mengukur pupil pada lebih dari 100 relawan ketika mereka sedang beristirahat dan melakukan tugas visual.

Selama penelitian, para ilmuwan mencatat bahwa ukuran pupil secara konsisten mencapai minimumnya sekitar awal menghirup atau menarik napas dan mencapai maksimum selama menghembuskan atau mengeluarkan napas.

Fenomena ini disebut oleh para peneliti sebagai Respiratory-Pupillary Phase Effect (RPPE) atau Efek Fase Pernapasan-Pupil.

Pola yang sama muncul ketika para relawan melakukan tugas visual sederhana atau sekadar menatap satu titik saat mereka bernapas melalui hidung maupun mulut. Hal ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang mengungkapkan bahwa pupil mata paling besar terjadi ketika menghirup udara dan paling kecil saat menghembuskan napas.

Dikarenakan ukuran pupil memberikan beberapa pengaruh, perlu dilakukan beberapa kali siklus napas untuk menemukan respons halusnya dengan siklus pernapasan kita. Hal ini menjelaskan beberapa hasil yang bertentangan pada masa lalu.

Pertanyaan Ilmuwan terhadap Fungsi Pupil Masih Diteliti

Schaefer mengatakan belum benar-benar mengetahui apakah ukuran pupil hanya sebuah alat atau terdapat tujuan dibaliknya. Meski demikian, para peneliti memiliki beberapa teori tentang ukuran pupil yang berubah-ubah ini.

Sebelumnya, penelitian mengungkapkan bahwa pupil yang lebih kecil lebih baik dalam membedakan detail, sementara pupil yang lebih besar lebih samar mendeteksi rangsangan.

"Temuan kami menghasilkan adanya kemungkinan persepsi visual mungkin bergeser antara mengoptimalkan diskriminasi saat menghirup dan mendeteksi saat menghembuskan napas dalam satu tarikan napas," jelas Schaefer dan tim dalam jurnal mereka.

Ukuran Pupil Dapat Berubah karena Emosi

Di sisi lain, peneliti mengungkapkan bahwa ukuran pupil dapat berubah sesuai keadaan emosional dan gairah fisik. Misalnya ketika merasakan takut, marah, cemas, dan terkejut, pupil mata akan membesar. Sementara pupil mata akan mengecil misalnya ketika sedang membaca buku.

Ukuran pupil mata juga dapat berubah karena respons terhadap obat-obatan. Misalnya pupil mata dapat membesar ketika merespons antidepresan.

Menurut peneliti, dokter dapat menggunakan pupil mata untuk mengukur tingkat kesadaran dan mendeteksi kondisi kesehatan mental. Hal ini dapat memahami lebih banyak tentang perilaku mereka dan menjadikannya pengukuran diagnostik yang lebih kuat.




(faz/faz)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads