Pernahkah detikers melihat video atau film saat ada gorila memukul dadanya? Ternyata saat sedang marah atau hendak ada perkelahian, memukul dada bagi gorila memiliki artinya tersendiri.
Untuk mengetahui alasannya, terdapat penelitian yang menganalisis hal ini. Penelitian mengukur frekuensi suara, kecepatan, durasi, dan jumlah detak jantung, dan lainnya.
Dugaan sementara peneliti, memukul dada merupakan bentuk komunikasi gorilla.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Alasan Gorila Memukul Dadanya
Menurut studi yang dipublikasikan di Scientific Reports ini, perilaku memukul dada bukan untuk memulai perkelahian. Sebaliknya, ini justru digunakan untuk mencegah perkelahian. Gorila akan memperlihatkan ukuran tubuhnya dengan memukul dada.
"Gorila yang lebih kecil mungkin mengatakan 'Benar, kamu lebih besar. Tidak ada gunanya saya melawan Anda karena saya kemungkinan besar akan kalah. Saya mungkin akan terluka. Ini tidak baik untuk saya, jadi saya akan mundur saja'," kata salah satu penulis penelitian, Edward Wright, dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, dikutip dari Smithsonian Magazine.
Meski antarsesama gorila cenderung mengetahui ukuran tubuh gorila lainnya, memukul dada tetap dilakukan sebagai bentuk berkomunikasi.
Misal pada gorila punggung perak yang mungkin memukul dadanya lalu pergi. Itu dilakukan untuk memberi isyarat kepada anggota kelompok untuk mengikutinya.
Selain itu, juga dapat memberi sinyal kepada yang lainnya tentang status perkawinan, ukuran, dan kemampuan bertarung, begitu menurut laporan National Geographic.
Gorila yang Lebih Besar Menghasilkan Suara Pukulan Dada yang Lebih Dalam
Para peneliti mengamati 25 gorila gunung jantan liar di Taman Nasional Gunung Berapi di Rwanda selama lebih dari 3.000 jam tahun 2014 dan 2016.
Pengamatan tersebut dilakukan dengan merekam frekuensi suara menggunakan peralatan audio, durasi, kecepatan,mengukur berat badan, dan memotret serta menentukan ukuran tubuh gorila menggunakan laser.
Hasilnya menunjukkan bahwa frekuensi suara berkorelasi dengan ukuran gorila. Dalam hal ini, gorila yang lebih besar menghasilkan suara dada yang lebih dalam.
Maka dari itu, dapat diketahui bahwa alasan gorila memukul dada untuk menyampaikan ukuran tubuh kepada yang lain dan menghindari perkelahian yang dapat melukainya.
Meskipun begitu, pakar primata Anna Nekaris dari Universitas Oxford menyarankan untuk dilakukan penelitian kepada gorila yang lebih kecil, apakah gorila tersebut dapat menirukan nada seperti gorila besar.
Jenis Gorila yang Besar dan Langka
Gorila pegunungan/gunung adalah spesies primata terbesar di Bumi yang langka, yaitu hanya tersisa lebih dari 1.000 individu di dunia. Hewan ini dapat ditemukan di Afrika bagian timur tengah.
Dada gorila ini sangat lebat dan kuat, perutnya yang menonjol, rambut dan kulitnya berwarna hitam, memiliki lubang hidung yang besar, telinga yang kecil dan alis yang menonjol. Hewan ini termasuk hewan yang kuat dan bertenaga.
Gorila pegunungan dapat mencapai tinggi 1,7 meter dengan berat 135-220 kg untuk jantan, sedangkan betina yaitu 1,5 meter dengan berat sekitar 79-90 kg.
Hidup gorila ini dilakukan dengan cara berkoloni atau mempunyai kelompok sosial yang terdiri dari 5-30 individu yang dipimpin oleh seekor jantan punggung perak.
Gorila punggung perak memiliki tugas dalam memandu aktivitas sehari-hari terhadap kelompok tersebut. Makanan hewan tersebut adalah buah-buahan, daun, batang, rebung, empulur, semut, serangga, rayap, dan masih banyak lainnya.
Biasanya mereka hampir tidak minum air karena makanan yang sudah dikonsumsi merupakan makanan yang berair. Selain itu, mereka tidak menyukai air dan hujan.
Sifat gorila ini umumnya tenang dan lembut, tetapi bukan tidak mungkin mereka juga menunjukkan sifat agresif dan berbahaya apabila diganggu dan merasa tidak aman.
(faz/faz)