Kebanyakan orang tak sadar berapa banyak waktu yang terlewati saat mereka terlelap. Seringkali, orang-orang merasa mereka hanya tidur sebentar saja.
Tidur terasa seperti portal menembus jam. Tujuh hingga delapan jam berlalu begitu saja.
Kendati demikian, kebanyakan orang merasa waktu berlalu begitu cepat saat terlelap. Lantas, mengapa tidur terasa sebentar?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengapa Tidur Terasa Sebentar?
Menurut Smores Science, ada tujuh alasan mengapa tidur terasa sebentar. Berikut penjelasannya:
1. Kesadaran Mati
Saat kita tidur, terutama selama tahap-tahap yang dalam seperti tidur REM (Rapid Eye Movement), kesadaran kita akan berlalunya waktu pada dasarnya "dimatikan." Jadi, saat kita menutup mata dan tertidur, lalu membukanya lagi, terasa seperti beberapa saat kemudian, waktu mungkin telah berlalu.
2. Pembentukan Memori
Tidur melibatkan periode saat kita tidak membentuk memori secara aktif seperti saat terjaga. Saat kamu mengingat kembali periode waktu, akan terasa seolah-olah waktu itu berlalu dalam sekejap.
3. Bermimpi
Meskipun kita mungkin menghabiskan waktu bermimpi di malam hari, persepsi kita tentang waktu dalam mimpi bisa sangat berbeda dari kenyataan. Mimpi bisa menjadi campur aduk dari berbagai peristiwa dan alur waktu, sehingga sulit untuk mengukur waktu sebenarnya yang dihabiskan untuk bermimpi. Selain itu, kita tidak selalu mengingat mimpi kita, yang dapat membuat kita merasa seperti ada "kesenjangan" dalam pengalaman malam.
4. Kimia Otak
Selama tidur, berbagai neurotransmitter dan hormon bekerja. Melatonin, misalnya, adalah hormon yang mengatur tidur. Hormon ini dapatmemengaruhi persepsi kita tentang perjalanan waktu, meskipun bidang ini memerlukan penelitian lebih lanjut.
5. Persepsi Waktu Komparatif
Jika kamu memikirkan hari yang penuh peristiwa, hari itu mungkin terasa lebih lama jika dipikir-pikir karena ada begitu banyak hal yang harus diingat. Sebaliknya, tidur malam yang normal tanpa gangguan atau mimpi yang berarti mungkin terasa seperti berlalu begitu cepat karena tidak banyak yang membedakan satu momen dengan momen berikutnya.
6. Harapan vs. Realita
Terkadang, kamu mungkin tidur dengan harapan untuk tidur yang panjang dan nyenyak, lalu bangun dengan perasaan seperti hampir tidak tidur, meskipun kamu sudah tidur selama beberapa jam. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan antara harapan akan periode istirahat sadar yang panjang dan realitas tidur tidak sadar.
7. Bangun saat Tidur Ringan
Tidur terjadi dalam siklus dan berganti-ganti di antara berbagai tahap. Jika kamu bangun saat salah satu tahap tidur ringan, kamu mungkin merasa seperti baru saja tidur, meskipun kamu sudah tidur selama berjam-jam.
Pada dasarnya, tidur adalah tombol untuk memulai ulang. Tidur memperlambat metabolisme dan memperbaiki tubuh. Meski waktu 'memperbaiki tubuh' itu terasa sangat sebentar.
(nir/nwy)