Bulan berganti warna menjadi warna merah darah pada Kamis (20/3/2025) kemarin. Dikenal sebagai blood moon, mengapa Bulan bisa berwarna merah darah?
Mungkin kita mengenal Bulan dengan warna putih atau abu-abunya yang terang. Menyinari malam, Bulan cenderung memiliki warna yang sama sepanjang tahun.
Namun ada waktunya Bulan memiliki warna yang mencolok, seperti merah darah atau yang dikenal sebagai Blood Moon.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dahulu, leluhur kita melihat Blood Moon sebagai pertanda buruk. Ratusan dekade setelahnya, manusia dianjurkan untuk melihat keluar dan mengagumi mekanisme alam ini.
Apa Itu Blood Moon?
Blood Moon adalah deskripsi non-ilmiah tentang warna Bulan yang terkadang berkarat saat mengalami gerhana bulan total.
Menurut Science Alert, istilah Blood Moon juga dapat merujuk pada serangkaian empat gerhana Bulan total, asalkan diamati dari satu tempat dalam jangka waktu dua tahun.
Jika detikers tinggal di tempat yang sama di Bumi selama satu dekade, biasanya ada sekitar empat hingga lima gerhana Bulan total yang dapat dilihat.
Mengapa Blood Moon Tampak Merah?
Seperti benda buram lainnya di jalur cahaya, Bumi menghalangi foton dari Matahari, sehingga menghasilkan bayangan di belakangnya ke Tata Surya.
Namun, tidak seperti massa planet kita yang berbatu, atmosfer Bumi cukup transparan untuk membiarkan sebagian cahaya masuk. Lapisan gas yang tipis membiaskan sebagian cahaya itu, sementara partikel yang tersuspensi di atmosfer dapat menyebarkan beberapa panjang gelombang lebih banyak daripada yang lain, khususnya warna 'biru' yang lebih pendek daripada 'merah' yang lebih panjang.
Hamburan ini adalah alasan yang sama mengapa langit siang hari tampak biru, sementara cahaya yang dapat menembus seluruh bagian atmosfer saat fajar dan senja tampak oranye hingga merah.
Pembiasan dan hamburan ini berarti Bumi menciptakan bayangan seperti kerucut dengan pinggiran berwarna karat yang bersinar.
Bulan hanya melewati bayangan ini beberapa kali dalam setahun, karena ukurannya yang relatif kecil dan jaraknya yang dekat dengan Bumi, dan karena ia mengorbit Bumi dengan sedikit kemiringan.
Sementara sinar Matahari langsung terhalang sepenuhnya, cahaya kemerahan yang keluar dari atmosfer Bumi membelok cukup jauh untuk menghasilkan cahaya 'bernoda darah' di seluruh Bulan.
Nah, itulah alasan mengapa Blood Moon berwarna merah. Semoga menambah wawasan, ya!
(nir/nwk)