Saat kamu melihat video atau film yang menampilkan seekor gorila, pasti ada scene yang memperlihatkan dia sedang memukul dadanya. Ternyata aksi ini memiliki makna tersendiri, terutama saat gorila merasa marah atau menghadapi potensi perkelahian.
Para ilmuwan telah meneliti fenomena ini dengan menganalisis berbagai faktor seperti frekuensi suara, kecepatan, durasi, serta detak jantung gorila saat memukul dada. Tapi di samping itu, dugaan sementara menunjukkan bahwa tindakan ini merupakan bentuk komunikasi antar gorila.
Rupanya, gorila suka memukul dadanya bukan cuma tanda untuk memperlihatkan amukannya saja. Tapi, ada beberapa alasan lainnya, salah satunya untuk menarik perhatian lawan jenisnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal Hewan Gorila
Dilansir dari laman African Gorilla, gorila adalah primata terbesar di dunia dan termasuk spesies langka, dengan populasi yang hanya tersisa sekitar beberapa ratus ribu individu dan jumlahnya terus menurun. Pada jenis gorila gunung, bahkan hanya tersisa 1.000 ekor.
Gorila saat ini masih dapat ditemukan di Afrika bagian timur-tengah. Hewan ini memiliki ciri khas seperti tubuh yang kuat, dada berbulu lebat, kulit hitam, lubang hidung besar, telinga kecil, dan alis yang menonjol. Gorila adalah hewan kekar dengan dada dan bahu yang lebar, besar, tangan seperti manusia, dan mata kecil yang membentuk wajah tanpa rambut.
Dalam laman World Wild Life disebut, tinggi gorila rata-rata sekitar 4-6 kaki, dengan berat sampai 440 pon. Gorila adalah raksasa yang menampilkan banyak perilaku dan emosi seperti manusia, seperti bisa tertawa dan merasa sedih.
Secara umum, gorila memiliki sifat tenang dan lembut. Namun, mereka bisa menjadi agresif dan berbahaya jika merasa terancam atau terganggu.
Gorila hidup dalam kelompok keluarga yang biasanya terdiri dari lima hingga 10 orang, tetapi terkadang dua hingga lebih dari 50, dipimpin oleh jantan dewasa yang dominan atau silverback, yang dapat memegang posisinya sampai puluhan tahun.
Pemimpin kelompok bertanggung jawab mengatur aktivitas sehari-hari, termasuk mencari makanan yang terdiri dari buah-buahan, daun, batang, rebung, serta serangga seperti semut dan rayap. Menariknya, gorila jarang minum air secara langsung karena mereka mendapatkan cairan dari makanan yang dikonsumsi. Selain itu, mereka juga tidak menyukai hujan dan air.
Tingkat reproduksi yang rendah ini menyulitkan gorila untuk pulih dari penurunan populasi. Secara keseluruhan, kedua spesies gorila telah menurun jumlahnya selama beberapa dekade.
Mengapa Gorila Suka Memukul Dadanya?
Gorila menggunakan pukulan dada sebagai bentuk komunikasi dan tampilan untuk menyampaikan pesan atau ancaman. Disadur dari laman African Gorilla, gorila terutama gorila gunung, biasanya memukul-mukul dadanya saat mereka merasakan ancaman atau bahaya, yang kemudian menandakan bahwa gorila tersebut akan menyerang manusia atau lawannya.
Mengetuk dada adalah salah satu tanda peringatan bahwa gorila akan menyerang, jadi penting untuk menjauh dari wilayahnya. Lalu pada jenis Silver-back gorilla, juga memukul-mukul dadanya sebagai respons terhadap gorila muda yang mencoba menantangnya. Pukulan dada yang mendominasi berfungsi sebagai peringatan bagi gorila yang masih muda, sehingga akan mundur atau terjadi konfrontasi fisik.
Namun, selain tanda amukan, ada beberapa alasan lain salah satunya sebagai tanda kemenangan. Gorila sering kali melakukannya setelah melewati pertarungan yang sukses. Di samping itu, mereka juga memukul-mukul dada untuk menarik perhatian gorila betina dan menunjukkan kekuatan mereka.
Selain itu, gorila gunung kadang-kadang memukul dada mereka sebagai bentuk komunikasi, terutama yang dilakukan oleh jenis silver-back gorilla. Biasanya, mereka akan memukul dadanya dan kemudian berjalan pergi, sambil memberi isyarat kepada anggota kelompok untuk mengikutinya.
Mereka tak cuma memukul dada, namun biasanya diikuti dengan membuat suara suara keras, menggerutu, merobek dan melempar tanaman, mengaum, menjulurkan lidah, menghentakkan kaki dengan keras ke tanah, dan masih banyak lagi. Komunikasi memainkan peran penting dalam interaksi sosialnya.
Suara Pukulan Dada Berbeda Berdasarkan Ukuran Gorila
Dikutip dari laman Gorilla Fund, gorila biasanya berdiri dengan kedua kaki dan memukul dada mereka dengan cepat menggunakan tangan yang ditangkupkan secara berurutan. Pukulan dada merupakan suara yang unik, sebagai bentuk komunikasi gestur yang dapat didengar dan dilihat.
Suara ketukan yang dihasilkan bahkan dapat terdengar hingga sejauh satu kilometer. Fungsi paling utama dari pukulan dada gorila adalah untuk menarik perhatian betina dan mengintimidasi jantan pesaing.
Para peneliti merekam detak dada dan menggunakan teknik yang disebut fotogrametri untuk mengukur ukuran tubuh gorila jantan dewasa. Penelitian ini dipantau oleh Dian Fossey Gorilla Fund, yang hasilnya menunjukkan bahwa gorila jantan yang ukurannya lebih besar, lebih dominan secara sosial dan lebih berhasil dalam hal reproduksi.
Pejantan lawan cenderung memperhatikan informasi ukuran tubuh yang dikirimkan melalui ketukan dada. Semakin besar gorilanya, semakin besar ketukan dadanya. Gorila dapat mengintimidasi lawan tanpa harus bertarung secara fisik.
Sehingga, lawan akan menilai kemampuan kompetitifnya, kemudian memutuskan apakah akan memulai atau mundur dalam pertarungan agresif dengan pejantan lain itu. Dilansir dari laman National Geographic, hal ini menandakan bahwa gorila memukul dadanya untuk menghindari perkelahian. Ia hanya mengintimidasi lawan, setelah cukup percaya diri bahwa ukuran tubuhnya cukup besar dan suara pukulan dadanya begitu lantang.
Dalam penelitian yang dipublikasikan di Scientific Reports, menurut Edward Wright dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology, gorila yang lebih kecil akan memahami bahwa melawan gorila yang lebih besar hanya akan berakhir dengan kekalahan dan kemungkinan cedera. Oleh karena itu, mereka memilih untuk mundur daripada menghadapi risiko.
Dalam penelitian yang dilakukan di Taman Nasional Gunung Berapi, Rwanda, para ilmuwan mengamati 25 gorila gunung jantan liar selama lebih dari 3.000 jam antara tahun 2014 hingga 2016. Dengan menggunakan peralatan audio, mereka merekam suara pukulan dada dan menghubungkannya dengan ukuran tubuh gorila, yang diukur menggunakan laser dan data berat badan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa gorila yang lebih besar menghasilkan suara pukulan dada yang lebih dalam dan kuat, dibandingkan gorila yang lebih kecil. Namun, pakar primata Anna Nekaris dari Universitas Oxford menyarankan agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengetahui apakah gorila yang lebih kecil dapat meniru suara pukulan dada dari gorila yang lebih besar.
Selain itu, pukulan dada juga dapat menunjukkan status sosial dan kesiapan kawin. Gorila betina akan menilai suara pukulan dada itu untuk dipertimbangkan dalam memilih calon pasangannya.
Nah, itulah tadi penjelasan tentang alasan hewan gorila suka memukul dadanya. Semoga menambah pengetahuanmu, ya!
(aau/fds)