Brasil Sukses Ubah Tebu & Jagung Jadi BBM, Apakah Lebih Ramah Lingkungan?

ADVERTISEMENT

Brasil Sukses Ubah Tebu & Jagung Jadi BBM, Apakah Lebih Ramah Lingkungan?

Fahri Zulfikar - detikEdu
Selasa, 19 Mar 2024 19:00 WIB
Perkebunan jagung. dikhy sasra/ilustrasi/detikfoto
Foto: Dikhy Sasra/Ilustrasi jagung untuk bahan bioetanol
Jakarta -

Berbagai cara dilakukan untuk mengatasi emisi karbon dunia. Salah satunya peralihan sumber energi dari fosil ke energi yang lebih ramah lingkungan, seperti bioetanol.

Bioetanol adalah bahan bakar yang berasal dari sumber energi terbarukan yang bisa diproduksi dari tumbuhan. Misalnya tebu, kentang, singkong, hingga jagung.

Selain dapat mengurangi emisi gas CO secara signifikan, biaya produksi bioetanol juga relatif lebih rendah. Hal ini karena teknologi pembuatan bioetanol juga tergolong low technology, sehingga masyarakat awam dengan pendidikan terbatas dapat membuat bioetanol secara mandiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satu negara yang telah sukses dengan bioetanol adalah Brasil. Negara ini mampu mengubah bahan alami seperti tebu dan jagung untuk menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.

Executive Director Brazillian Ethanol Cluster (APLA), Flavio Castellari, menjelaskan bahwa kesuksesan pengembangan bioetanol di Brasil karena sebuah pengembangan bioetanol berbahan dasar tebu dan jagung.

ADVERTISEMENT

"Ketika kami memulai program etanol pada tahun 1975, kami memutuskan untuk menggunakan etanol dari tebu sebagai bahan baku etanol kami karena efisiensi produksi tebu dan etanol. Tapi dalam 5 tahun terbaik, kami menambahkan matriks kami di sini, jagung juga," ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program Energy Corner pada Januari lalu, dikutip Selasa (19/3/2024).

"Jadi kita tahu saat ini di Brasil, kami memproduksi, seperti 80% etanol kami berasal dari tebu dan 20% etanol kami berasal dari jagung," imbuhnya.


Bioetanol dari Tebu dan Jagung

Di Brasil, industri biofuel telah berkembang selama 50 tahun. Bioetanol yang sebagian besar diproduksi dari tebu, menghasilkan 24 hingga 34 miliar liter etanol tebu setiap musim selama sepuluh panen terakhir (per data 2023).

Etanol tebu diproduksi hanya selama musim panen tebu. Biasanya dari bulan April hingga November di wilayah Midwest Brasil, dan pasokan terhenti selama musim antar panen.

Kemudian pada 2012, jagung mulai dimanfaatkan sebagai bahan baku utama bioetanol di negara bagian Mato Grosso. Pada saat itu, rendahnya harga jagung di wilayah tersebut dan penyulingan tebu lokal yang musiman membuat etanol jagung diproduksi.

Mengutip ScienceDirect, sejak musim 2018/2019, produksi etanol jagung mewakili 2,5% dari total produksi. Pada musim 2022/2023, 4,5 miliar liter etanol jagung diproduksi, mewakili 14,6 % dari total produksi.

Studi mengungkap bahwa proses penyulingan jagung dilakukan di antara musim panen tebu, ketika etanol tebu tidak dapat diproduksi.

Hasilnya, pabrik fleksibel yang memproduksi etanol dari tebu dan jagung ini lebih layak secara ekonomi di Brasil hanya jika pengolahan jagung dimasukkan ke dalam pabrik penyulingan mandiri tebu yang sudah ada.

Sementara pabrik yang membangun tempat baru yang berbeda antara tebu dan jagung cenderung kurang berhasil secara ekonomi.

Apakah Etanol Jagung Lebih Ramah Lingkungan?

Sebuah studi pada tahun 2019, yang dikutip secara luas oleh industri biofuel, menemukan bahwa intensitas karbon etanol 39% lebih rendah dibandingkan bensin, sebagian karena penyerapan karbon yang terkait dengan penanaman lahan pertanian baru.

Di Brasil, etanol mengeluarkan CO2 90% lebih sedikit dibandingkan bahan bakar fosil. Biofuel telah menghemat, sejak tahun 2003, sekitar 600 juta ton emisi CO2 ke langit Brasil.

Menurut laporan di Research Square, memperluas multi-tanam etanol jagung di Brasil sebesar 5 miliar liter juga akan berkontribusi terhadap pengurangan emisi GRK Brasil sebesar 9,3 juta ton CO2e pada 2030.

Dengan asumsi skenario konservatif penerapan BECCS pada hanya 0,78 miliar liter etanol, akan mengurangi emisi GRK negara tersebut sebesar 0,6 juta ton CO2e.




(faz/nwy)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads