Musim Hujan 2024 Tambah Pendek? Begini Dampaknya Menurut Pakar BRIN

ADVERTISEMENT

Musim Hujan 2024 Tambah Pendek? Begini Dampaknya Menurut Pakar BRIN

Trisna Wulandari - detikEdu
Kamis, 04 Jan 2024 15:00 WIB
Sejumlah pengendara menerobos hujan di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (24/10/2023). Sebagian besar wilayah Makassar mulai diguyur hujan dengan intensitas ringan, sementara Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar memprakirakan musim hujan baru terjadi pada pertengahan November 2023. ANTARA FOTO/Arnas Padda/aww.
Betulkah musim hujan 2024 tambah pendek? Ahli klimatologi BRIN jelaskan prediksi musim hujan 2024 dan dampaknya. Foto: ANTARA/ARNAS PADDA
Jakarta - Angin monsun Asia penanda musim hujan datang per Rabu 3 Januari 2024. Awal musim hujan ini tertunda hingga 5 dasarian atau 50 hari.

Pakar klimatologi dari Pusat Riset Iklim dan Atmosfer, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr Erma Yulihastin mengatakan, musim hujan normalnya dimulai pada November dan berakhir pada Maret.

Namun, awal musim hujan kali ini yang berawal pada Januari 2024 tidak membuat akhir musim hujan ikut tertunda.

"Musim hujan menjadi lebih pendek, yang dapat berakhir pada bulan Maret. Pada April, angin monsun timuran dari Australia akan mulai eksis kembali sementara El Nino diprediksi masih berlangsung hingga Mei," kata Erma pada detikEdu, Kamis (4/1/2023).

Dampak Awal Musim Hujan Tertunda

Erma menjelaskan, awal musim hujan yang tertunda berdampak pada suplai air dari waduk untuk listrik dapat berkurang. Untuk itu, perlu ada mitigasi berkurangnya pasokan listrik berkurang di Jawa-Bali.

"Suplai air untuk listrik dari waduk-waduk juga dapat berkurang sehingga pasokan listrik yang berkurang di Jawa-Bali juga harus dimitigasi," kata Erma pada detikEdu, Kamis (4/1/2024).

Erma menambahkan, terlambatnya musim hujan juga dapat mengurangi frekuensi masa tanam petani.

"Dampaknya, masa tanam bagi pertanian khususnya untuk sawah tadah hujan pada 2024 mungkin menjadi berkurang frekuensinya karena tidak bisa menanam hingga 3 kali tapi mungkin hanya 1 kali," sambungnya.


(twu/pal)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads