Bahasa Jawa Tergolong Rentan, Ini Sebabnya

ADVERTISEMENT

Bahasa Jawa Tergolong Rentan, Ini Sebabnya

Novia Aisyah - detikEdu
Selasa, 28 Nov 2023 10:00 WIB
Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2023
Festival Tunas Bahasa Ibu Foto: Kemendikbudristek
Jakarta -

Bahasa Jawa tergolong dalam kondisi rentan. Penyebab hal ini adalah penurunan penuturan bahasa Jawa, utamanya oleh generasi muda.

Menurut Kepala Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah, Syarifuddin, bahasa daerah dapat bertahan tergantung dari penuturnya. Para generasi muda penerus bangsa dalam hal ini merupakan penutur tersebut.

Terkait hal ini, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah kembali menggelar Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) 2023 pada 24-26 November 2023 di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jawa Tengah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Syarifuddin dalam laporannya menyebutkan, FTBI tingkat Jawa Tengah tersebut adalah puncak apresiasi program Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD) Provinsi Jawa Tengah. Kegiatan FTBI menargetkan para generasi muda, khususnya siswa SD dan SMP.

Pelaksanaan RBD dimulai dari koordinasi dengan pakar dan pemerintah daerah, pelatihan guru utama SD, pelatihan guru utama SMP, monitoring penyelenggaraan RBD, dan diakhiri dengan FTBI.

ADVERTISEMENT

"Selain berkompetisi, diharapkan anak-anak juga dapat bersosialisasi, bersilaturahmi, bergembira, dan bangga menggunakan bahasa daerahnya. Ada empat mata lomba FTBI 2023 ini, yakni menulis dan membaca aksara Jawa, berpidato dalam bahasa Jawa, mendongeng dengan bahasa Jawa, serta menulis cerita cekak (cerkak)," terang Syarifuddin.

Revitalisasi Bahasa Daerah

Sementara, Kepala Pusat Penguatan dan Pemberdayaan Bahasa, Iwa Lukmana menyampaikan, Badan Bahasa terus berkomitmen untuk terus merevitalisasi bahasa daerah.

"FTBI hanyalah ujung dari sebuah proses pembelajaran dan FTBI merupakan ajang apresiasi untuk adik-adik sekalian, tetapi yang terpenting adalah kesenangan dalam mempelajari dan melestarikan bahasa," kata dia.

Pejabat Gubernur Jawa Tengah yang diwakili oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah, Uswatun Hasanah turut mengutarakan apresiasinya. Menurutnya, pembelajaran bahasa Jawa tak sekadar retorika, melainkan juga mengandung budi pekerti yang diajarkan penutur asli, yang dapat menjadi sumber pembelajaran budi pekerti bagi anak-anak.




(nah/twu)

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia
Hide Ads