Siapa Penemu Roti? Begini Sejarah Singkatnya

Siapa Penemu Roti? Begini Sejarah Singkatnya

Devita Savitri - detikEdu
Selasa, 07 Feb 2023 17:00 WIB
Roti tawar
Bagaimana sejarah roti? Begini penjelasannya Foto: Getty Images/iStockphoto/SasaJo
Jakarta -

Nasi masih menjadi makanan pokok bagi orang Indonesia. Namun, tak sedikit pula keluarga yang menjadikan roti sebagai menu utama. Nah, sebenarnya siapa penemu roti dan bagaimana sejarahnya?

Seperti dikutip dari laman Live Science, Selasa (7/2/2023) tidak seperti makanan lain, penemuan roti tidak bisa disematkan pada satu atau beberapa orang.

Alasannya karena roti telah berevolusi selama ribuan tahun seiring dengan perkembangan zaman manusia. Meski begitu, roti irisan yang dikenal sekarang baru ditemukan pada tahun 1930 oleh Wonder Bread.

Wonder Bread adalah merek roti irisan yang ada sejak tahun 1921 di Amerika Serikat. Mereka menjual roti tawar irisan pertama secara nasional pada tahun 1930.

Namun bila bicara penciptaannya, roti adalah makanan kuno yang sudah ada sejak 22.000 tahun yang lalu. Begini sejarahnya.

Sejarah Roti

Masa Awal

Pada tahun 2004 lalu para ilmuwan menemukan biji-bijian jelai (padi-padian yang biji atau buah nya keras) tersangkut di batu gerinda di situs penggalian yang disebut Ohalo II, Israel.

Batu gerinda merupakan sebuah bukti pertama bila manusia telah mengolah biji-bijian sereal menjadi roti. Bukan berbentuk seperti roti yang saat ini detikers ketahui, "roti" pada masa awal ini berbentuk seperti kue pipih dari biji-bijian yang dipanaskan di atas batu atau bara api.

Biji-bijian bahan dasar roti ini diketahui pertama kali dipanen dari alam liar oleh suku Naturfian. Naturfian adalah kelompok pemburu dan dan pengumpul Mesolitik yang hidup di wilayah Lembah Sungai Yordan di Timur Tengah sekitar 12.500 tahun yang lalu.

William Rubel seorang sejarawan makanan dan penulis buku "Bread: A Global History" menjelaskan suku Natufian dianggap orang pertama yang mampu melakukan transisi antara bertahan hidup secara murni dengan makanan yang dipanen dari alam.

Mereka menjadi petani dalam kawasan tersebut dan berhasil mengendalikan semua aspek pasokan pangan. Tak hanya itu, suku itu juga memiliki alat untuk menggiling biji-bijian dan kemudian dibuat menjadi roti.

Howard Miller, seorang sejarawan makanan dan profesor di Universitas Lipscomb di Nashville, Tennessee Amerika Serikat juga menyetujui pendapat William Rubel.

Ia menyatakan hal serupa bila suku Naturfian adalah masyarakat yang melakukan kegiatan pertanian paling awal. Mereka mampu mengolah biji-bijian menjadi tepung kasar.

Kemudian mereka akan membuat roti kecil seperti pita yang tidak beragi. Akhirnya, roti itu dimasak secara langsung di atas bara api.

Evolusi Roti Pertama

Beberapa ribu tahun kemudian, proses pertanian dan budidaya biji-bijian menyebar ke seluruh daerah Timur Tengah dan Asia Barat Daya. Perantaranya adalah perdagangan yang terjadi di masyarakat pemburu dan pengumpul lainnya di Lembah Nil, Mesopotamia, dan di sebelah timur Lembah Indus.

Pada masa itu, roti menjadi salah satu percikan evolusi yang mengarah pada perkembangan negara dan masalah politik. Roti saat itu membuat akumulasi surplus sehingga desa-desa menjadi lebih besar hingga berbentuk seperti kota.

5.000 tahun setelah suku Natufian membuat roti pipih, tiga peradaban tubuh dan berkembang pesat selama Zaman Perunggu. Ketiganya yakni masyarakat Mesir, Mesopotamia (Irak Modern) dan Harappa (di Lembah Indus yang kini Pakistan).

Ketiga peradaban itu dianggap yang terbesar di dunia kuno. Dan mereka bergantung pada roti yang menjadi makanan pokok mereka.

Saking berdampaknya, roti mengembangkan kelas sosial. Bila belum mampu membeli dan memakan roti, tandanya orang tersebut belum sampai pada kelas pengrajin penuh waktu.

Hadirnya Roti dengan Ragi

Howard Miller menyebutkan roti dengan ragi pertama hadir sekitar tahun 1000 SM di Mesir. Namun, ternyata para ilmuwan masih memperdebatkan asal pastinya. Karena William Rubel menjelaskan ada bukti bahwa Mesopotamia juga memproduksi roti dengan ragi.

Faktanya, kehadiran roti dengan ragi berhubungan erat dengan minuman keras. Masyarakat Mesir Kuno menggunakan jelai (padi-padian yang biji atau buah nya keras) dan gandum emmer untuk menyeduh bir asam dan membuat roti pertama menurut studi tahun 1994 di jurnal Arkeologi Mesir.

Pembuatan bir di masa Mesir Kuno bisa dilakukan dengan memanggang "adonan kaya ragi" yang kemudian berubah menjadi "roti bir" dan akan diremukkan serta disaring bersama air.

Terakhir, mereka akan difermentasi menjadi bir dan siap diminum menurut buku "Ancient Egyptian Materials and Technology" yang dikeluarkan oleh Cambridge University Press tahun 2000.

Howard Miller menyatakan hal serupa bila bir adalah roti yang cair. Keduanya memiliki bahan yang serupa yakni air, biji-bijian dan ragi meski dalam proporsi yang berbeda. Dengan penemuan itu, roti dengan ragi hadir dan terus berevolusi hingga roti irisan yang detikers kenali sekarang.

Fakta yang tak bisa dilepaskan adalah roti telah berevolusi bersama masyarakat, sejak manusia pertama kali menghancurkan biji-bijian dengan batu gerinda ribuan tahun yang lalu.



Simak Video "Melihat Proses Pembuatan Roti Karakter Berbagai Bentuk"
[Gambas:Video 20detik]
(pal/pal)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Ranking PTN

Berikut daftar 5 Perguruan Tinggi terbaik Indonesia