Sebuah fakta unik terungkap oleh para ilmuwan. Ternyata, kemampuan berenang telah dimiliki oleh manusia purba Neanderthals. Mereka hidup di Italia sekitar 100.000 tahun lalu.
Ini dikarenakan tulang telinga mereka menunjukkan adanya infeksi telinga atau yang biasa dikenal dengan otitis eksterna. Nah, infeksi tersebut dikarenakan mereka menyelam 3-4 meter untuk mengambil kulit kerang yang digunakan untuk membuat perkakas atau peralatan.
Melansir dari situs Phys pada Minggu (1/1/2023), aktivitas berenang mulai ditinggalkan ketika gletser mencapai selatan ke Inggris, Jerman utara, Polandia, dan Rusia Utara tepatnya selama Zaman Es Besar 23.000 tahun lalu.
Karen Eva Carr, ilmuwan dari Departemen Sejarah Portland State University menjelaskan bahwa seluruh benua Eurasia beralih ke aktivitas bertani gandum dan jawawut (millet) sebagai bahan membuat roti, selain itu mereka juga mengurangi konsumsi ikan.
Masyarakat keturunan Yunani, Romawi, Scythia, dan Iran itu menghentikan aktivitas berenang hingga akhir Zaman Perunggu.
Raja-raja Mesir Bisa Berenang
Ribuan tahun setelahnya, ditemukan lukisan batu di Tassilin' Ajjer di Aljazair selatan yang menunjukkan penggambaran orang-orang yang bergerak dalam posisi horizontal dengan tangan terentang. Besar kemungkinan gambar tersebut mengartikan mereka sedang berenang.
Pada 8000 SM, di Gua Perenang, Mesir Barat ditemukan pula lukisan merah kecil orang berenang. Lalu, 5000 tahun setelahnya ada penemuan teks serta gambar hieroglif Mesir penuh dengan representasi berenang.
Raja-raja Mesir berenang, begitu pula masyarakat Mesir. Ini memungkinkan Cleopatra juga bisa berenang.
Di seluruh benua Afrika, kegiatan renang menjadi hal yang umum. Bahkan cerita tentang aktivitas renang ditemukan dalam dongeng tradisional lho detikers.
Contohnya cerita Ethiopia mengenai bayi kembar yang dibuang ke sungai dan dengan cepat diselamatkan oleh sekelompok perenang.
Gaya Renang Apa yang Tertua di Dunia?
Overarm menjadi gaya renang tertua yang digambarkan. Pada gambar orang Mesir, Het, Yunani awal, serta Romawi, orang-orang yang berenang melakukan gerakan berganti lengan, dan mengepakkan kaki secara lurus.
Perenang Yunani dan Romawi tidak diperlihatkan memasukkan wajah mereka ke dalam air, dan gaya dada tidak ada dalam citra dan cerita kuno. Hanya saja, dalam Phaedrus Plato dikatakan mengenai gaya punggung.
Bangsa Asyur adalah yang kemungkinan menciptakan pelampung pertama kali, biasanya mereka menggunakan semacam kantong yang terbuat dari kulit kambing untuk membantu agar tetap bertahan di sungai yang mengalir deras di Suriah timur dan Irak utara.
Renang Dikaitkan dengan Mitos di Eurasia Kuno
Aktivitas berenang dikaitkan dengan banyak mitos tentang superioritas ras di Eurasia Kuno. Pada abad pertama SM, penulis China Utara mengasosiasikan keakraban masyarakat China Selatan dengan berenang di laut dan makan ikan dengan warna kulit mereka yang lebih gelap.
China Utara adalah bagian dari "zona" non-perenang Eurasia utara, mereka menganggap air sebagai sesuatu yang suci, berbahaya, ajaib, dan tidak boleh tercemar oleh tubuh manusia.
Sejarawan Yunani, Herodotus menjelaskan bahwa orang Persia sangat berhati-hati dengan tidak pernah buang air kecil atau meludah ke sungai, mencuci tangan di sungai, atau membiarkan orang lain melakukannya. Mereka sangat menghormati sungai.
Sementara itu, di seluruh Eropa dan Asia utara, di Mesopotamia (Suriah, irak, dan Kuwait) serta Asia Barat Daya, orang tidak berenang karena takut pada air dan makhluk laut.
Simak Video "Intip Wisata Kolam Renang Aryakibansland Majalengka"
[Gambas:Video 20detik]
(aeb/faz)