Siapakah Orang Indonesia yang Pertama Naik Haji? Simak Sejarah Singkatnya

Siapakah Orang Indonesia yang Pertama Naik Haji? Simak Sejarah Singkatnya

Novia Aisyah - detikKalimantan
Minggu, 08 Jun 2025 16:01 WIB
Melaksanakan ibadah haji merupakan salah satu rukun Islam yang dilaksanakan umat Muslim di dunia. Seperti apa potret perjalanan haji umat Muslim di masa lalu?
Ilustrasi haji di masa lalu. Foto: Dok. Getty Images
Balikpapan -

Agama Islam diketahui sudah masuk ke Indonesia sejak sekitar abad ke-7 Masehi. Namun tahukah detikers siapakah orang-orang Indonesia pertama yang menunaikan ibadah haji?

Ada beberapa versi mengenai hal ini. Satu versi sejarah menyebut keberangkatan haji pertama kali terjadi pada era Nusantara. Siapakah dia? Simak sejarah singkatnya di sini.

Sosok Orang Indonesia Pertama yang Naik Haji

Dilansir dari detikEdu, sosok yang disebut-sebut pertama kali berangkat haji pada era Nusantara itu adalah keturunan bangsawan. Dia adalah Bratalegawa, seorang putra dari Raja Galuh, Mangkubumi Suradipati atau juga dikenal sebagai Prabu Bunisora yang punya julukan Kuda Lalean.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bratalegawa adalah sepupu dari Prabu Niskala Wastu Kancana yang merupakan kakek Prabu Siliwangi. Bratalegawa lahir pada 1272 Saka atau 1350 Masehi.

Berdasarkan arsip detikX, Bratalegawa lebih tertarik dengan bisnis walaupun ia keturunan raja. Saat dewasa, ia menjadi saudagar kaya dengan kepemilikan banyak kapal dagang, perhiasan, hingga properti.

Kapal dagang Bratalegawa mengunjungi Malaka, Pulau Sumatera, China, India, Persia, bahkan Semenanjung Arab.

Orang-orang Indonesia Pertama yang Berhaji

Berdasarkan buku Sejarah Ibadah oleh Syahruddin El-Fikri diterangkan tak ada keterangan pasti siapakah orang yang pertama kali naik haji dari Indonesia. Hal ini karena sudah ada banyak muslim Indonesia yang pergi haji sejak zaman kolonial Belanda.

Dikatakan, konon orang-orang Indonesia sudah pergi menuju Tanah Suci sejak abad ke-16 M. Mereka pada umumnya berasal dari strata sosial atas seperti utusan sultan, pedagang, hingga musafir dan penuntut ilmu.

Selain itu, almarhum Azyumardi Azra dalam bukunya Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad 17 dan 18, menjelaskan ada banyak umat Islam berangkat haji. Keberangkatan mereka tak lepas dari hubungan pelayaran antara masyarakat Nusantara dan pedagang dari jazirah Arab.

Pada umumnya, orang-orang yang berangkat haji pada periode tersebut berlayar melalui Selat Malaka, Samudera Pasai, dan Pidie. Wilayah tersebut sejak dahulu dikenal sebagai pusat perdagangan internasional.

Menurut Azyumardi, pada awal abad ke-16 sudah dijumpai orang asal Nusantara di Makkah. Kemungkinan besar mereka adalah pedagang yang datang dengan kapalnya sendiri.




(bai/bai)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads