Kerusakan laut adalah perubahan yang terjadi secara langsung atau tidak langsung terhadap sifat fisik atau hayati laut yang melampaui kriteria baku kerusakan laut.
Kriteria baku kerusakan laut merupakan ukuran batas perubahan sifat fisik atau hayati lingkungan laut yang dapat ditenggang, sebagaimana dilansir dari buku Perlindungan Pesisir Pengendalian Pencemaran dan Teknik Remediasi karya Sarwoko Mangkoedihardjo.
Kriteria baku kerusakan laut ditetapkan sesuai dengan kondisi fisik ekosistem laut, yakni terumbu karang, mangrove, dan padang lamun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penyebab Kerusakan Laut
Ada berbagai macam kerusakan yang dapat terjadi di laut. Kerusakan-kerusakan tersebut disebabkan oleh penyebab yang berbeda-beda. Berikut beberapa penyebab kerusakan laut di antaranya:
1. Merusak terumbu karang
Tidak sedikit wisatawan yang menghabiskan waktu di laut melakukan perusakan pada terumbu karang. Bahkan wisatawan tidak sungkan untuk mengambil dan membawa pulang terumbu karang. Sejatinya, hanya dengan menyentuh terumbu karang dapat membunuh terumbu karang itu sendiri.
2. Membuang sampah sembarangan
Sampah harus dibuang pada tempatnya. Namun, masih banyak orang yang tidak peduli dengan lingkungan sehingga berani membuang sampah ke laut dan sungai. Hal ini tentunya akan menyebabkan kerusakan yang nantinya juga akan berdampak pada kehidupan manusia.
3. Penggunaan pupuk pestisida buatan
Menggunakan pupuk pestisida buatan pada lahan pertanian dapat menyebabkan kerusakan laut. Walaupun jarak antara lautan dengan lahan pertanian cukup jauh, tetapi residu kimia dari pupuk pestisida buatan dapat sampai ke laut melalui aliran air hujan yang berasal dari lahan pertanian.
4. Penggunaan air secara boros
Semakin banyak air yang digunakan, maka akan semakin banyak limbah air yang dihasilkan. Limbah air akan terus mengalir hingga ke lautan dan menyebabkan kerusakan laut. Umumnya, limbah air mengandung berbagai macam bahan kimia.
5. Penambangan pasir dan pembangunan pemukiman
Penambangan yang dilakukan di laut, baik penambangan pada pasir atau bebatuan, merupakan tindakan yang merusak laut. Sementara itu, pemukiman yang dibangun di pesisir akan menghasilkan limbah dan polusi yang berasal dari aktivitas masyarakat. Faktor-faktor tersebut tentunya akan berdampak pada ekosistem terumbu karang. Bahkan terumbu karang juga dimanfaatkan sebagai hiasan akuarium.
6. Penggunaan racun sianida dan bahan peledak saat menangkap ikan
Tidak sedikit orang yang menangkap ikan dengan menggunakan racun sianida dan bahan peledak atau bom. Penangkapan ikan dengan cara tersebut tentunya akan berdampak buruk pada terumbu karang. Tidak hanya membunuh ikan, racun sianida dan bom juga akan mematikan biota avertebrata yang tidak bercangkang lainnya.
7. Penggundulan hutan
Penggundulan hutan merupakan kerusakan yang dilakukan di daratan dan akan berdampak hingga ke lautan. Penggundulan hutan di lahan atas sedimen akan menghasilkan erosi yang akan mencapai terumbu karang. Hal ini akan mengakibatkan kerusakan pada laut dengan mengeruhnya dan menghambatnya difusi oksigen ke dalam polip atau hewan karang.
Demikian beberapa faktor yang menjadi penyebab kerusakan laut sebagaimana disebutkan dalam artikel ilmiah berjudul Tingkat Kerusakan Laut di Indonesia dan Tanggung Jawab Negara Terhadap Kerusakan Ekosistem Laut Dikaitkan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 1999. Yuk detikers kita jaga laut dengan senantiasa membuang sampah pada tempatnya serta jangan merusak terumbu karang.
Baca juga: Mengenal Siklus Air: Gambar serta Tahapannya |
(lus/lus)