Apa Dampak Kerusakan Terumbu Karang terhadap Ekosistem Laut? Ini Jawabannya

Apa Dampak Kerusakan Terumbu Karang terhadap Ekosistem Laut? Ini Jawabannya

Ulvia Nur Azizah - detikJateng
Selasa, 18 Feb 2025 11:25 WIB
Terumbu karang
Terumbu karang. (Foto: BBC)
Solo -

Kerusakan terumbu karang saat ini semakin parah akibat kombinasi faktor lokal dan global, seperti perubahan iklim, polusi, penangkapan ikan yang merusak, serta aktivitas manusia lainnya. Lantas, apa dampak kerusakan terumbu karang terhadap ekosistem laut?

Singkatnya, rusaknya terumbu karang membuat ekosistem laut menjadi tidak seimbang karena banyak spesies kehilangan habitatnya yang menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati. Hilangnya terumbu karang juga berdampak pada industri perikanan, mengurangi populasi ikan yang bergantung pada ekosistem ini dan mengancam ketahanan pangan masyarakat pesisir.

Seperti apakah dampak kerusakan terumbu karang terhadap ekosistem laut secara lebih detail? Mari simak penjelasan lengkap berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apa Dampak Kerusakan Terumbu Karang terhadap Ekosistem Laut?

Dikutip dari The Reef-World Foundation, terumbu karang merupakan rumah bagi lebih dari satu juta spesies laut. Meskipun hanya mencakup kurang dari 1% dari luas lautan, terumbu karang menyediakan tempat tinggal, makanan, dan tempat berkembang biak bagi 25% dari semua kehidupan laut. Jika terumbu karang rusak atau menghilang, banyak spesies yang bergantung pada ekosistem ini akan kehilangan tempat berlindung. Hal ini akan menyebabkan penurunan populasi spesies laut yang bergantung pada terumbu karang sebagai habitat utama mereka.

Tanpa perlindungan yang diberikan oleh struktur terumbu karang, spesies kecil yang biasanya bersembunyi di antara celah-celah karang akan menjadi lebih rentan terhadap predator. Mereka akan kesulitan untuk menemukan tempat bersembunyi dan bertelur, yang pada akhirnya akan mengurangi jumlah spesies yang mampu bertahan di lingkungan tersebut. Ini dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam rantai makanan laut dan berdampak luas pada ekosistem secara keseluruhan.

ADVERTISEMENT

Selain itu, keanekaragaman hayati di lautan akan menurun drastis karena banyak spesies tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan baru yang tidak memiliki perlindungan alami dari terumbu karang. Penurunan populasi ikan dan biota laut lainnya akan berdampak pada spesies predator yang lebih besar, menciptakan efek domino yang mengancam keseimbangan ekosistem laut dalam jangka panjang.

Dampak Lain Kerusakan Terumbu Karang

Selain berdampak bagi ekosistem laut, rusaknya terumbu karang juga memberikan pengaruh yang lebih luas. Dihimpun dari The Reef-World Foundation serta National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), terumbu karang yang rusak akan mengakibatkan sejumlah dampak yang dahsyat berikut ini.

1. Keruntuhan Industri Perikanan

Terumbu karang menjadi tempat tinggal bagi lebih dari 25% spesies laut, termasuk ikan-ikan yang menjadi sumber pangan bagi manusia. Jika terumbu karang rusak atau menghilang, populasi ikan yang bergantung pada ekosistem ini akan menurun drastis. Hal ini akan berdampak langsung pada industri perikanan, terutama di negara-negara pesisir yang mengandalkan hasil laut sebagai sumber pendapatan utama.

Di banyak negara berkembang, perikanan adalah sektor utama dalam perekonomian dan menjadi mata pencaharian jutaan orang. Dengan menurunnya jumlah ikan, nelayan akan kesulitan mendapatkan hasil tangkapan yang cukup untuk dijual maupun dikonsumsi sendiri. Akibatnya, harga ikan akan meningkat, membuat akses terhadap sumber protein ini semakin sulit bagi masyarakat, terutama bagi mereka yang bergantung pada ikan sebagai makanan pokok.

2. Merosotnya Industri Pariwisata

Banyak destinasi wisata terkenal di dunia, seperti Great Barrier Reef di Australia dan Raja Ampat di Indonesia menarik wisatawan karena keindahan terumbu karangnya. Aktivitas seperti snorkeling, menyelam, dan wisata bahari lainnya memberikan pemasukan besar bagi ekonomi lokal. Jika terumbu karang mengalami kerusakan parah, daya tarik wisata ini akan menurun, mengakibatkan penurunan jumlah wisatawan yang datang.

Dampaknya tidak hanya dirasakan oleh operator wisata, tetapi juga oleh banyak sektor lain yang bergantung pada wisatawan. Hotel, restoran, toko suvenir, hingga transportasi lokal akan kehilangan pelanggan. Pendapatan daerah yang bergantung pada pariwisata akan menurun drastis, menyebabkan meningkatnya angka pengangguran dan kesulitan ekonomi bagi komunitas yang selama ini hidup dari industri pariwisata.

3. Meningkatnya Kerusakan Pesisir dan Bencana Alam

Terumbu karang berfungsi sebagai benteng alami yang melindungi pesisir dari gelombang besar dan badai. Struktur terumbu karang mampu menyerap energi ombak dan mengurangi dampak abrasi pantai. Jika terumbu karang rusak atau lenyap, gelombang laut akan langsung menghantam pantai, menyebabkan erosi yang lebih cepat dan meningkatkan risiko banjir di daerah pesisir.

Dampaknya akan sangat terasa bagi komunitas yang tinggal di wilayah pesisir, terutama di negara-negara yang rawan terhadap badai tropis dan naiknya permukaan air laut. Tanpa perlindungan alami dari terumbu karang, pemerintah harus mengeluarkan biaya besar untuk membangun tanggul atau pemecah ombak buatan. Jika tidak ada langkah mitigasi, banyak pemukiman pesisir bisa terancam tenggelam atau mengalami bencana yang lebih sering dan lebih parah.

4. Penurunan Ketersediaan Oksigen di Atmosfer

Meski sering diabaikan, laut adalah salah satu penyumbang utama oksigen di Bumi, bahkan lebih besar dibandingkan hutan. Banyak organisme kecil di laut, seperti fitoplankton dan bakteri fotosintesis, menghasilkan oksigen yang digunakan oleh manusia dan hewan di darat. Terumbu karang berperan dalam menjaga keseimbangan ekosistem laut sehingga organisme penghasil oksigen ini dapat berkembang dengan baik.

Jika terumbu karang rusak, keseimbangan ekosistem laut terganggu, yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan populasi organisme penghasil oksigen. Akibatnya, produksi oksigen global bisa menurun, meskipun dampaknya mungkin tidak langsung terasa. Namun, dalam jangka panjang, berkurangnya pasokan oksigen dari laut dapat berdampak buruk bagi kesehatan manusia dan stabilitas ekosistem di darat.

5. Terhambatnya Kemajuan Medis dan Penelitian Kesehatan

Banyak organisme laut yang hidup di terumbu karang memiliki senyawa unik yang dapat digunakan untuk pengobatan berbagai penyakit, termasuk kanker, alzheimer, dan infeksi bakteri. Para ilmuwan terus meneliti potensi obat-obatan baru yang berasal dari spesies laut yang hidup di terumbu karang. Jika terumbu karang mengalami kerusakan, banyak spesies ini bisa punah sebelum sempat diteliti lebih lanjut.

Hilangnya keanekaragaman hayati di terumbu karang berarti hilangnya peluang untuk menemukan obat-obatan baru yang dapat menyelamatkan nyawa manusia. Dunia medis akan kehilangan sumber daya potensial yang belum sepenuhnya dieksplorasi. Dampaknya bukan hanya pada kesehatan manusia saat ini, tetapi juga bagi generasi mendatang yang mungkin kehilangan peluang untuk mendapatkan pengobatan yang lebih efektif untuk penyakit-penyakit berbahaya.

Dari penjelasan di atas, dapat kita simpulkan bahwa kerusakan terumbu karang sangat berpengaruh terhadap ekosistem laut dan berbagai sektor lainnya. Semoga penjelasan di atas bermanfaat!




(sto/apu)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads