Jumlah Turis ke Tanah Lot Naik Saat Libur Panjang, Capai 9 Ribu Orang

Jumlah Turis ke Tanah Lot Naik Saat Libur Panjang, Capai 9 Ribu Orang

Sui Suadnyana, Firizqi Irwan - detikBali
Senin, 27 Jan 2025 17:06 WIB
Suasana kunjungan turis di DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Senin (27/1/2025). (Firizqi Irwan/detikBali)
Foto: Suasana kunjungan turis di DTW Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Senin (27/1/2025). (Firizqi Irwan/detikBali)
Tabanan -

Kunjungan wisatawan ke Daya Tarik Wisata (DTW) Tanah Lot di Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Tabanan, Bali, meningkat saat libur panjang akhir Januari 2025. Salah satu destinasi populer di Pulau Dewata ini ternyata masih diminati banyak wisatawan.

Kepala Divisi Promosi dan Pengembangan DTW Tanah Lot, I Wayan Sanjaya Tampi, mengungkapkan kunjungan harian mencapai 5 ribu wisatawan per hari. Bahkan, jumlah kunjungan melonjak hingga 9 ribu wisatawan pada Minggu (26/1/2025).

"Sudah ada peningkatan kunjungan. Pada Minggu kemarin kami mencapai angka 9 ribu, dari biasanya harian 5 ribu kunjungan," jelas Sanjaya Tampi, Senin (27/1/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sanjaya Tampi memprediksi puncak kunjungan akan terjadi saat libur Imlek. Namun, ia mengakui cuaca yang kerap berubah-ubah turut memengaruhi kunjungan wisatawan. "Karena kami outdoor, cuaca seperti hujan atau mendung kadang membuat wisatawan menunda kunjungan," tambahnya.

Wisatawan domestik masih mendominasi kunjungan ke DTW Tanah Lot, terutama yang berasal dari Pulau Jawa. Namun, wisatawan mancanegara juga terus berdatangan. Angka perbandingan kunjungan, sekitar 60% wisatawan domestik dan 40% wisatawan asing.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Manajer Natya Hotel Tanah Lot, Viany Velantina, mengungkapkan peningkatan kunjungan wisatawan ke Bali turut berdampak pada okupansi hotel.

"Untuk saat ini, tamu kami banyak yang berasal dari Australia, Korea, Jepang, dan China. Wisatawan lokal juga ada, terutama dari Jakarta. Sedangkan dari Eropa ada, tetapi tidak terlalu banyak," ujar perempuan yang akrab disapa Vela itu.

Sebagian besar wisatawan memesan kamar jauh-jauh hari sebelum kedatangan mereka. Lama menginap pun bervariasi, mulai dari dua hari hingga lebih dari seminggu.

"Ada yang menginap dua hari, ada juga yang sampai seminggu lebih. Mereka menyebut sangat menikmati suasana di sini," ungkap Vela.

(hsa/hsa)

Hide Ads