
Okupansi Anjlok, Ini Cerita Sedih Pengusaha Hotel dan Resto
Pandemi virus Corona membuat pengusaha restoran dan hotel menjerit. Okupansi hotel berada di kisaran 31,65 persen pada bulan November 2020.
Pandemi virus Corona membuat pengusaha restoran dan hotel menjerit. Okupansi hotel berada di kisaran 31,65 persen pada bulan November 2020.
Minimnya tingkat kunjungan warga, membuat pengusaha hotel dan restoran di Cianjur merugi. Pada libur Nataru saja okupansi hotel hanya sekitar 30 persen.
Sepinya wisatawan di masa liburan Natal dan Tahun Baru dirasakan betul oleh pengelola hotel di sekitar Pantai Santolo Garut. Okupansi mereka turun sampai 80%!
Saat libur Natal kemarin, tingkat okupansi dan kunjungan wisatawan ke Bandung malah menurun. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hal ini.
Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) D.I Yogyakarta keluhkan penurunan angka okupansi hotel usai ada kebijakan rapid antigen dari pemerintah pusat.
"Untuk tahun 2020 bisa dilihat menunjukkan tren yang meningkat TPK untuk hotel kelas bintang, September TPK 32,12, di Oktober meningkat menjadi 37,48%"
Okupansi hotel selama pandemi COVID-19 di Jawa Barat menurun. Lalu bagaimana dengan okupansi hotel akhir tahun nanti?
Tingkat okupansi kamar hotel di Kota Cirebon selama libur cuti bersama mencapai tembus hingga 80 persen lebih. Hal ini menjadi angin segar bagi bisnis hotel.
Libur cuti bersama dijadikan momen beberapan orang untuk berlibur bersama keluarga. Ada juga yang memilih untuk staycation di hotel dan penginapan.
Pemesanan hotel di lokasi wisata Banten seperti Anyer, Carita sampai Tanjung Lesung sudah mencapai 75 persen jelang libur panjang akhir Oktober.