Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Fidelis Syukur, gerah dengan sorotan terhadap dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Manggarai Barat, yang dituding dikuasai oleh kader Gerindra.
Fidelis pun minta Ketua Satuan Tugas (Satgas) MBG Kabupaten Manggarai Barat, Fransiskus Sales Sodo, menjelaskan jumlah dapur MBG untuk Manggarai Barat yang hingga saat ini belum ada mitranya. Bahwa menjadi mitra dapur MBG pada dasarnya terbuka bagi siapa saja. Hal itu dimaksudkan agar mitra dapur MBG di Manggarai Barat tak dikait-kaitkan dengan partai besutan Prabowo Subianto.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mohon disampaikan ada berapa titik SPPG di Manggarai Barat," kata Fidelis kepada Fransiskus dalam rapat kerja (Raker) DPRD Manggarai Barat dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Manggarai Barat, Kamis (23/10/2025) sore.
Fransiskus hadir raker tersebut dalam kapasitas sebagai Sekretaris Daerah (Sekda) Manggarai Barat. Pertanyaan Fidelis pun di luar agenda rapat yang sedang membahas realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Manggarai Barat Tahun 2025.
Ketua DPRD Manggarai Barat Benediktus Nurdin yang memimpin raker itu tak memberi kesempatan Fransiskus menanggapi pertanyaan Fidelis. Beni langsung menyampaikan bahwa Satgas MBG sudah menyampaikan kepada publik bahwa ada 43 titik dapur MBG di Manggarai Barat yang belum ada mitranya.
Seusai dijelaskan Beni, Fidelis kembali mengatakan informasi tentang siapa saja yang bisa menjadi mitra dapur MBG penting disampaikan agar tidak dikait-kaitkan dengan Partai Gerindra. Fidelis pun menyebut nama salah satu anggota DPRD Manggarai Barat yang mengaitkan program MBG di Manggarai Barat dengan Gerindra.
Diketahui, sudah ada empat dapur MBG yang sudah beroperasi di Manggarai Barat. Tiga dapur MBG ada di Kota Labuan Bajo dan satu dapur di pinggiran Kota Labuan Bajo. Empat dapur MBG itu milik kader Gerindra dan keluarga politikus Gerindra di Manggarai Barat. Adanya orang-orang dekat Gerinda sebagai mitra dapur MBG ini mendapat sorotan di masyarakat, termasuk oleh kolega Fidelis di DPRD Manggarai Barat.
43 Titik SPPG
Dalam keterangannya kepada detikBali pekan lalu, Satgas MBG Manggarai Barat menyebutkan ada 43 titik lokasi pembangunan SPPG di Manggarai Barat yang belum ada mitranya. Puluhan titik SPPG itu berada di wilayah terpencil di Manggarai Barat.
"43 titik hanya khusus untuk wilayah terpencil saja yang sudah ditetapkan oleh Badan Gizi Nasional. Di luar SPPG terpencil, sudah ada empat yang eksisting, sementara ada beberapa dalam proses pengusulan ke BGN," kata Fransiskus.
"Sedangkan untuk SPPG terpencil ada 43 dan sedang dalam rekrutmen investor lokal sebagaimana yang sudah diinformasikan ke publik," lanjut dia.
Fransiskus mengatakan BGN membuka kesempatan luas bagi pelaku usaha dan investor lokal untuk menjadi mitra SPPG untuk 43 titik lokasi yang telah ditetapkan. Kemitraan ini tidak hanya membantu mempercepat pembangunan fasilitas gizi, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dengan melibatkan petani, nelayan, koperasi, dan UMKM di daerah.
"Kami mengajak pengusaha lokal, koperasi, maupun kelompok masyarakat untuk ikut berperan. Selain berkontribusi pada pembangunan gizi anak bangsa, program ini juga membuka peluang ekonomi baru di tingkat lokal," jelas Fransiskus.
(hsa/hsa)











































