Pria berinisial GB alias Gaspar tewas terseret banjir Sungai Lelat, Desa Oenenu, Kecamatan Miomaffo Timur, Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Sebelum terseret banjir, pria berusia 50 tahun itu sempat berhubungan badan dengan wanita berinisial GN (38) di kebunnya.
"Mereka awalnya berteduh di sebuah pondok karena terjadinya hujan. Kemudian, melakukan hubungan badan layaknya suami istri sebanyak satu kali," ujar Kapolsek Miomaffo Timur, Iptu Aris Salama, Senin (17/2/2025).
Aris menuturkan Gaspar terseret banjir pada Minggu (16/2/2025) sekitar pukul pukul 17.00 wita. Gaspar dan GN awalnya membuat janjian melalui Facebook untuk bertemu di kebun GN di pinggir Sungai Lelat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tiba di sana, Gaspar memarkir motor Revo miliknya bernomor polisi DH 5748 DG di pinggir Sungai Lelat. Sementara GN sudah menunggu di pondoknya.
Gaspar dan GN kemudian mencabut ubi kayu. Tak lama kemudian, terjadinya hujan lebat. Mereka lalu berteduh di dalam pondok tersebut hingga melakukan hubungan badan.
Setelah itu, Gaspar dan GN dikagetkan dengan bunyi gemuruh banjir. Gaspar lantas pergi mengecek motornya. Ternyata motornya sudah terjatuh ke tanah dan terseret banjir.
Gaspar kemudian menerjang banjir untuk menyelamatkan motornya. GN sempat melarangnya. Namun, Gaspar tak menghiraukannya.
Ketika sudah berada di pertengahan sungai, Gaspar sempat memegang sebatang kayu untuk bertahan. Namun, karena derasnya arus sungai, Gaspar langsung hanyut terbawa banjir.
Melihat kejadian tersebut, GN langsung berteriak sambil berupaya mencari Gaspar, tetapi sudah dalam kondisi terapung di atas permukaan banjir.
Singkatnya, GN berupaya menerobos banjir untuk melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Miomaffo Timur. Polisi kemudian mendatangi lokasi kejadian dan menemukan motor Gaspar di pinggir sungai itu.
"Anggota bersama warga setempat kemudian mengevakuasi motor korban ke tempat aman," tutur Aris
Selanjutnya, Aris melanjutkan, sebanyak 22 orang polisi bersama warga, keluarga, dan aparat Desa Oenenu melakukan pencarian. Namun, Gaspar belum ditemukan hingga pukul 22.30 Wita.
Upaya pencarian dilanjutkan pada pagi tadi dan berhasil menemukan Gaspar pada pukul 10.30 Wita. Saat itu, jasad Gaspar di ditemukan tersangkut di tumpukan ranting kayu dekat pepohonan di dalam Sungai Lelat. Polisi kemudian mengevakuasinya ke RSUD Kefamenanu untuk pemeriksaan medis.
Aris menambahkan jenazah Gaspar sudah diserahkan kepada keluarganya untuk disemayamkan. "Ada beberapa luka lecet dan lebam di sekujur tubuhnya yang diduga terkena benturan batu saat terbawa banjir," jelas Aris.
(iws/gsp)