Masa Tanggap Darurat Banjir di Bima Diperpanjang, Pencarian Korban Masih Nihil

Masa Tanggap Darurat Banjir di Bima Diperpanjang, Pencarian Korban Masih Nihil

Rafiin - detikBali
Selasa, 04 Feb 2025 16:46 WIB
Tim SAR Bima bersiap mencari korban banjir di sekitar pantai Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, NTB, pada Selasa, (4/2/2025).
Tim SAR Bima bersiap mencari korban banjir di sekitar pantai Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, NTB, pada Selasa, (4/2/2025). (Foto: dok. SAR Bima)
Bima -

Masa tanggap darurat bencana banjir di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), kembali diperpanjang selama 14 hari ke depan. Perpanjangan ini merupakan yang keempat kalinya.

"Terhitung hari ini, sampai dengan 17 Februari 2025, masa tanggap darurat banjir di Kabupaten Bima diperpanjang," kata Kepala BPBD Kabupaten Bima, Isyrah, Selasa (4/2/2025).

Ia menjelaskan, masa tanggap darurat pertama berlaku sejak 24 Desember 2024 hingga 6 Januari 2025, lalu diperpanjang hingga 20 Januari 2025. Perpanjangan ketiga berlangsung dari 21 Januari hingga 3 Februari 2025, dan kini kembali diperpanjang selama 14 hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Perpanjangan masa tanggap darurat banjir selama 14 hari ini adalah yang keempat kalinya," ujar Isyrah.

Perpanjangan ini dilakukan dengan mempertimbangkan dampak banjir yang terjadi di Kecamatan Ambalawi dan Wera pada Minggu (2/2/2025).

ADVERTISEMENT

"Banjir Wera dan Ambalawi mengakibatkan tiga orang meninggal dan lima orang lainnya hilang. Serta beberapa jembatan putus, hingga jalan banyak yang rusak dan dipenuhi lumpur," ungkapnya.

Fokus Pencarian Korban dan Pemenuhan Kebutuhan Dasar

Isyrah menegaskan, masa tanggap darurat banjir akan difokuskan pada pencarian korban yang masih hilang serta pemenuhan kebutuhan dasar warga terdampak.

"Prioritas penanganan masih pencarian korban banjir yang hilang dan pemenuhan kebutuhan dasar warga yang terdampak banjir," katanya.

Untuk memperlancar pencarian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bima telah mengerahkan alat berat, termasuk ekskavator, guna membersihkan material banjir dan memperbaiki jalan yang rusak.

"Pengerahan ekskavator juga untuk membersihkan akses jalan di Desa Nanga Wera yang saat ini dipenuhi luapan lumpur banjir," tutur Isyrah.

Sementara itu, dalam pemenuhan kebutuhan dasar, Dinas Sosial (Dinsos) telah membuka dapur umum di beberapa titik di Desa Nanga Wera.

"Di lokasi bencana juga telah dibangun posko kesehatan, untuk melayani pemeriksaan kesehatan bagi korban banjir," tambahnya.

Hari Ketiga, Pencarian Korban Banjir Bima Masih Nihil

Pencarian lima korban banjir di Desa Nanga Wera, Kecamatan Wera, Kabupaten Bima, NTB, hingga hari ketiga, Selasa (4/2/2025), masih belum membuahkan hasil. Tim pencari menghadapi berbagai kendala di lapangan, seperti hujan deras dan angin kencang.

"Sampai hari ketiga siang menjelang sore ini masih nihil," kata Koordinator SAR Pos Bima Muhammad Darwis.

Ia menjelaskan, pencarian melibatkan tim gabungan dari SAR, TNI, Polri, Tagana, BPBD, dan warga setempat. Tim menyisir sepanjang bantaran sungai, pesisir pantai, hingga perairan laut.

"Termasuk juga menyisir di sekitar perairan laut," ujarnya.

Kendala yang dihadapi tim di antaranya hujan deras, angin kencang, serta gelombang tinggi di lokasi pencarian. Selain itu, tumpukan kayu dan lumpur yang terbawa arus menyulitkan upaya pencarian.

"Demi keselamatan tim, pencarian di sekitar sungai sementara dihentikan, karena cuaca sedang hujan ditakutkan terjadi banjir susulan," pungkas Darwis.




(dpw/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads