Jembatan Lili I di Jalan Timor Raya kilometer (41), Kelurahan Camplong I, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), terancam putus. Jembatan penghubung menuju Timor Leste itu nyaris putus karena longsor dan terkikis banjir Sungai Lili.
"Ini karena banjir, makanya terjadi pengikisan. Kemudian ditambah longsor lagi," ujar warga setempat, Alfred Jhon Andreas Seubelan, saat ditemui di lokasi, Jumat (10/1/2024).
Pria berusia 62 tahun itu menjelaskan jembatan itu mulai terkikis pada Minggu (5/1/2025) sore. Akibatnya, kendaraan yang datang dari arah Timor Leste, Kabupaten Malaka, Belu, Timor Tengah Utara (TTU), dan Timor Tengah Selatan (TTS), menuju Kabupaten Kupang dan Kota Kupang sempat tersendat dan macet total.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jembatan ini sangat fatal bila putus. Jelas akses transportasi warga antara kabupaten dan negara (Timor Leste) pasti terganggu," jelas Alfred.
Alfred berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTT dan pemerintah pusat agar segera mengantisipasi kerusakan jembatan tersebut agar tidak semakin parah. "Itu harapan kami agar transportasi bisa berjalan lancar seperti biasanya," pungkasnya.
Warga lainnya, Fery Ludji, menambahkan arus lalu lintas di ruas jalan itu kerap macet hingga satu kilometer. Sebab, polisi menerapkan sistem buka tutup jalan di area jalan itu.
"Sejak kejadian kan polisi sudah bersiaga di sini, makanya bisa meminimalisir kemacetan dengan sistem buka tutup," ujar Fery.
Pantauan detikBali, kerusakan terlihat pada sisi kiri jembatan jika datang dari arah Kota Kupang. Sebanyak tiga alat berat juga turut dikerahkan untuk melakukan normalisasi Sungai Lili.
Selain itu, ada pula alat berat yang sedang mengeruk dan memasang tiang penyangga untuk menimbun material batu dan pasir sebagai penahan pengikisan di tepi sungai. Sejumlah anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kupang juga bersiaga di lokasi kejadian.
(iws/iws)