Indonesia Corruption Watch (ICW) merilis album bertajuk Menenun Suara Timur sebagai bagian dari kampanye Hari Antikorupsi Sedunia 2024. Peluncuran album tersebut berlangsung di Kelurahan TDM, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Kamis (12/12/2024).
Koordinator Divisi Penggalangan Dukungan Publik ICW, Sigit Wijaya, menjelaskan album ini merupakan hasil kolaborasi ICW dengan sejumlah musisi lokal dan nasional, yaitu I Gede Robi Supriyanto alias Robi Navicula, Hip Hop Lembata Foundation (HLF), Leis Plang, dan Marapu Band.
"Ketiga musisi ini mewakili genre musik hip-hop, musik tradisional, dan reggae yang kaya akan nuansa lokal," ujar Sigit dalam konferensi pers.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Sigit, album tersebut adalah medium kampanye kreatif untuk mengangkat isu korupsi di lima wilayah NTT, yakni Kota Kupang, Kabupaten Manggarai, Nagekeo, Sikka, dan Timor Tengah Selatan.
"Album Menenun Suara Timur lahir dari hasil residensi para musisi di lima wilayah tersebut. Selama residensi, mereka berdiskusi dengan warga, mendalami cerita dan memahami langsung berbagai persoalan yang berkaitan dengan praktik korupsi di daerah," jelas Sigit.
Sigit menambahkan bahwa NTT memiliki budaya musik yang kuat sehingga pendekatan seni dipilih untuk kampanye antikorupsi. Musik, menurutnya, adalah media yang efektif dalam menyampaikan pesan kritis dan membangun kesadaran publik.
Sebelum peluncuran album, ICW mengadakan berbagai kegiatan pendukung, seperti pembagian album gratis di Kupang, promosi melalui siniar dan media lokal, deklarasi antikorupsi bersama Inspektorat NTT, serta diskusi dengan komunitas lokal dan organisasi pemuda.
"Kami berharap keterlibatan aktif komunitas lokal memastikan pesan antikorupsi ini menjangkau lebih banyak orang, khususnya di NTT," kata Sigit.
Ia juga berharap album Menenun Suara Timur menjadi advokasi untuk memberdayakan masyarakat dalam melawan korupsi. Musik dan seni adalah cara untuk memperkuat kontrol publik dan meningkatkan kesadaran. Dia mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama memperjuangkan pemberantasan korupsi.
Vokalis Marapu Band, Feryanto Pekabanda, menyebut seni bisa menjadi sarana ampuh dalam gerakan antikorupsi di NTT.
"Budaya musik dalam pesta di NTT perlu diintervensi untuk masuk dalam gerakan perlawan terhadap korupsi dan ketidakadilan sosial hari ini," kata pria yang akrab disapa Yanto itu.
(dpw/dpw)