KPK Soroti Proyek Investasi Mangkrak di NTB

KPK Soroti Proyek Investasi Mangkrak di NTB

Nathea Citra - detikBali
Jumat, 22 Nov 2024 19:53 WIB
Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK Dian Patria. (Foto:Β Nathea Citra/detikBali)
Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK Dian Patria. (Foto:Β Nathea Citra/detikBali)
Mataram -

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menyoroti banyaknya proyek investasi mangkrak di Nusa Tenggara Barat (NTB). Salah satunya, pembangunan NTB Convention Center (NCC) yang merupakan proyek kerja sama pemanfaatan lahan antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB bersama PT Lombok Plaza.

Selain NCC, KPK juga menyoroti sejumlah investasi yang hingga kini molor. Termasuk pabrik pakan di kawasan Science Technology and Industrial Park (STIPark) Badan Riset dan Inovasi Daerah (Brida) Banyumulek, Kabupaten Lombok Barat.

"Intinya, jangan sampai ada mens rea, niat jahat di balik semua kerja sama ini. Jangan hanya mengambil bagian dari kerja sama, tapi visi-misinya tidak dilakukan," kata Ketua Satuan Tugas (Kasatgas) Direktorat Koordinasi dan Supervisi Wilayah V KPK Dian Patria di Mataram, Jumat (22/11/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Diketahui, kerja sama pemanfaatan lahan seluas 3,2 hektar antara Pemprov NTB dengan PT Lombok Plaza mulanya akan dijadikan NTB Convention Center pada 2016. Namun, hingga kini lahan tersebut masih terbengkalai hingga kerap dijadikan sebagai wahana pasar malam.

Dian lantas menyentil molornya operasional pabrik pakan di Banyumulek, Lombok Barat. Pasalnya, pabrik yang telah diresmikan oleh Gubernur NTB periode 2018-2021 Zulkieflimansyah pada September 2023 hingga kini belum beroperasi.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, Plt Kepala Brida NTB Lalu Suryadi menjelaskan alasan molornya operasional pabrik pakan tersebut dikarenakan adanya sejumlah masalah. Seperti kebocoran dan pompa yang belum berfungsi secara maksimal.

"Mereka itu belum bisa langsung operasional karena ada beberapa bagian yang masih perlu perbaikan. Jadi, tahapannya sekarang masih perbaikan," ujar Suryadi singkat.




(iws/iws)

Hide Ads