Menurut Edi Endi, peningkatan indeks pariwisata inklusif itu mencerminkan kemajuan signifikan dalam pengembangan sektor pariwisata berkelanjutan. Ia menilai capaian itu juga searah dengan misi pembangunan daerah Manggarai Barat, yaitu mengembangkan pariwisata berkelanjutan sebagai penggerak utama ekonomi daerah.
"Ini bukan hanya tentang menarik wisatawan, tetapi juga tentang memastikan bahwa setiap lapisan masyarakat merasakan manfaat dari sektor ini (pariwisata)," kata Edi Endi di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu (17/8/2024).
Pada tahun ini, dia berujar, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat berupaya mewujudkan sektor pariwisata yang menyejahterakan dan memperkuat multiplier effect-nya. "Dengan adanya multiplier effect dari pariwisata, kita dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja, meningkatkan pendapatan daerah, dan mempromosikan kebudayaan lokal," imbuhnya.
Edi Endi juga menyinggung pertumbuhan ekonomi Manggarai Barat yang menurutnya meningkat dari 4,12 persen pada 2022 menjadi 4,77 persen pada 2023. Ia mengeklaim pertumbuhan ekonomi itu menjadi yang tertinggi di Provinsi NTT.
"Pertumbuhan ekonomi yang positif ini adalah cermin dari kerja keras dan dedikasi kita semua, dari petani di ladang hingga pengusaha, pedagang di pasar, dari nelayan di laut, hingga karyawan," kata Edi Endi.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi tersebut merupakan hasil dari berbagai kebijakan dan program kolaboratif yang terapkan untuk meningkatkan daya saing ekonomi daerah. Termasuk melalui investasi, pembangunan infrastruktur yang memadai, hingga dukungan terhadap usaha kecil dan menengah.
"Ini juga mencerminkan keberhasilan kami dalam menarik investasi dari berbagai sektor baik lokal maupun internasional," pungkas politikus Partai NasDem itu.
(iws/iws)