Banyak Wisatawan Batal ke Labuan Bajo gegara Kelangkaan BBM

Banyak Wisatawan Batal ke Labuan Bajo gegara Kelangkaan BBM

Ambrosius Ardin - detikBali
Jumat, 16 Agu 2024 07:09 WIB
Antrean panjang kendaraan di SPBU di Kampung Tengah, Labuan Bajo. (Ambrosius Ardin)
Antrean panjang kendaraan di SPBU di Kampung Tengah, Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT. (Foto: Ambrosius Ardin)
Manggarai Barat -

Sejumlah pelaku wisata terpaksa membatalkan kunjungan turis ke Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), sejak beberapa hari terakhir. Hal itu buntut langkanya bahan bakar minyak (BBM) di destinasi pariwisata tersebut.

Keluhan tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua DPC Gabungan Pengusaha Wisata Bahari dan Tirta Indonesia (Gahawisri) Labuan Bajo Ahmad Efendi dalam kegiatan MICE to Meet You Komunitas Wisata Bahari di Labuan Bajo, Kamis (15/8/2024) sore. Kegiatan itu dihadiri pula oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno, pelaku wisata bahari, dan sejumlah pemangku kepentingan pariwisata di Labuan Bajo.

"Ini lagi hot Pak Menteri. Mungkin atensi dari teman-teman pelaku usaha, pengusaha lokal di sini, banyak sekali tamu kami yang terpaksa banget kami cancel (batal berkunjung ke Labuan Bajo) karena BBM," ungkap Efendi kepada Sandiaga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Efendi mendorong Sandiaga bisa menyampaikan persoalan kelangkaan BBM di Labuan Bajo itu kepada Pertamina. Ia berharap kelangkaan BBM di Labuan Bajo bisa teratasi. "Mungkin bisa sounding ke Pertamina seperti apa," ujar Efendi.

Merespons kelangkaan BBM itu, Sandiaga meminta Pertamina menambah alokasi BBM untuk Labuan Bajo. Politikus PPP itu mengaku telah melihat langsung antrean panjang kendaraan di Labuan Bajo saat mengisi BBM di SPBU.

ADVERTISEMENT

"Harus ditambah alokasinya untuk BBM di Labuan Bajo karena antrean kemarin saya lihat sendiri panjang antreannya, cukup panjang. Itu ada yang ngantre malamnya baru dapat paginya. Ada yang tiga hari juga (antrenya)," kata Sandiaga.

"Ini nanti akan saya koordinasikan langsung dengan Direktur Utama Pertamina," sambungnya.

Keluhan kelangkaan BBM di Labuan Bajo juga disampaikan investor saat bertemu dengan Sandiaga dalam kegiatan Investor Roundtable Meeting di Labuan Bajo, pekan lalu. Sandiaga mengaku sudah berkoordinasi dengan BPH Migas untuk menambah alokasi BBM untuk Labuan Bajo.

"Jadi jangan sampai nanti ada kelangkaan BBM yang akhirnya berdampak pada mobilitas masyarakat di sini maupun juga wisatawan," tandas Sandiaga.

Kelangkaan BBM kembali terjadi di Labuan Bajo sejak beberapa hari terakhir. Antrean panjang kendaraan hingga lima kilometer terlihat di sejumlah SPBU di Labuan Bajo. Bahkan, ada sopir yang harus antre hingga tiga hari untuk bisa mendapatkan BBM.

Sebagian warga memilih membeli BBM eceran dengan harga mahal di pinggir jalan di Kota Labuan Bajo. Pertalite eceran di pinggir jalan dijual dengan harga Rp 30 ribu per botol air mineral ukuran 1,5 liter. Kondisi seperti ini juga terjadi pada awal Juli 2024.

Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi menjelaskan kelangkaan BBM di Labuan Bajo disebabkan adanya kendala pada jalur distribusi BBM. Ia mengatakan ada perbaikan jalan di jalur lintas Ruteng-Labuan Bajo, khususnya di daerah Cireng.

Selain itu, tingginya kunjungan wisatawan ke Labuan Bajo juga disebut menjadi pemicu kelangkaan BBM. Tingginya kunjungan turis itu membuat konsumsi BBM untuk aktivitas wisata semakin tinggi.




(iws/gsp)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads