Bupati Manggarai Barat Edistasius Endi akan mengembangkan pariwisata secara berkelanjutan dan inklusif sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Pariwisata menjadi salah satu program prioritas yang dijabarkan melalui program Fasmadewi (Fasilitasi Masyarakat Desa Wisata). Melalui program ini potensi desa wisata akan dikembangkan untuk menjadi daya tarik wisatawan selain Taman Nasional Komodo.
"Bahwa Manggarai Barat bukan hanya Taman Nasional Komodo semata, akan tetapi ada begitu banyak potensi desa wisata yang bisa menjadi daya tarik selain Komodo. Itulah yang akan kita kembangkan melalui program Fasmadewi ini," tegas Edi Endi dalam pidato perdana di rapat paripurna DPRD Manggarai Barat, Rabu (5/3/2025) sore.
Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) itu optimistis program Fasmadewi akan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa. "Kami percaya, program ini mampu memberikan daya ungkit yang luar biasa bagi perekonomian masyarakat di desa," kata Edi Endi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain pariwisata, pertanian dan perikanan juga menjadi program prioritas pada periode kedua Edi Endi bersama pasangannya, Yulianus Weng. Pertanian dan perikanan dijabarkan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi dengan pola kemitraan bersama dunia usaha dan masyarakat.
Berikutnya, pembangunan infrastruktur pertanian, pemberian nilai tambah hasil produk pertanian dan perikanan, akses pasar, dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui optimalisasi keberadaan koperasi, Bumdes, dan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi berbasis masyarakat lokal.
"Pertumbuhan sektor pertanian yang tadinya hanya 1,92 persen selama lima tahun terakhir akan kami tingkatkan seiring dengan semangat mendukung program Asta Cita, yaitu ketahanan pangan," ujar Edi Endi.
Program prioritas lainnya adalah penguatan sumber daya manusia (SDM) yang dijabarkan melalui sektor kesehatan dan sektor pendidikan. Peningkatan kualitas tenaga pendidik akan menjadi prioritas di sektor pendidikan, selain aspek partisipasi dan akuntabilitas pendidikan.
"Di sektor kesehatan, isu kematian bayi, ibu dan stunting akan terus menjadi prioritas yang sejalan dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui penyediaan sarana prasana kesehatan yang memadai," kata Edi Endi.
"Selain itu, sektor ketenagakerjaan juga akan menjadi prioritas kami melalui optimalisasi BLK dan PLUT program pemagangan, job fair, pelatihan berbasis kebutuhan pasar serta peningkatan jaminan sosial ketenagakerjaan untuk pekerja rentan," lanjut dia.
Infrastuktur semakin mantap juga salah satu program prioritas lima tahun ke depan. Program ini dijabarkan melalui kelanjutan pembangunan jalan dan jembatan untuk membuka konektivitas antarwilayah.
Berikutnya, program sanitasi dan air bersih, kualitas pengolahan sampah berbasis masyarakat, dan pembangunan berketahanan iklim. Selanjutnya ada program bambunisasi, optimalisasi keberadaan rumah produksi bersama bambu, dan konservasi lahan/wilayah mangrove.
Program prioritas terakhir adalah birokrasi semakin mantap. Program ini dijabarkan melalui optimalisasi mal pelayanan publik (MPP) untuk mendukung kemudahan berusaha dan pelayanan lainnya.
"Kemudian, meningkatkan pendekatan pelayanan kepada masyarakat yang mencakup pelayanan administrasi kependudukan, seperti perizinan berusaha dan nonberusaha," urai Edi.
"Berikutnya meningkatkan pelayanan berbasis elektronik (optimalisasi website OPD), terus mendorong inovasi, pendidikan, pelatihan teknis dan fungsional bagi ASN, serta pengembangan infrastruktur digital," imbuhnya.
(hsa/iws)