Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi, mengusulkan pembentukan Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT). Usulan itu disampaikan kepada Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI)/Kepala BP2MI, Abdul Kadir Karding, di Jakarta.
Edi Endi mengusulkan itu mengingat tingginya minat pekerja asal Manggarai Barat maupun dari kabupaten lain di Pulau Flores untuk bekerja di luar negeri. Menurut Edi Endi, para pekerja itu perlu difasilitasi kelengkapan administrasi dan kemampuannya.
"Data BP3MI, ada tiga pekerja migran di Manggarai Barat, sementara data BP2MI Manggarai Barat ada 100 tahun 2022, lalu kami melakukan mapping oleh dinas realnya ada 1.000 orang pekerja Migran Manggarai Barat," ujar Edi Endi melalui siaran pers, Rabu (19/3/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebagai Bupati Manggarai Barat, saya mempunyai kewajiban moral mengusulkan ini. Tentu kita semua punya tanggung jawab yang sama terkait pekerja migran ini itu harus legal, proses perizinan mereka harus lengkap," tambah Edi Endi.
Edi Endi menjelaskan Labuan Bajo saat ini menjadi pintu masuk bagi banyak orang dengan berbagai kepentingan, baik wisata maupun urusan pekerjaan. Apalagi, setelah ditetapkan sebagai Bandara Internasional pada April 2024, Bandara Komodo melayani penerbangan empat negara pada 2025.
Empat rute penerbangan internasional itu adalah Labuan Bajo-Malaysia yang sudah dimulai September 2024, Labuan Bajo-Singapura mulai 20 Maret 2025, Labuan Bajo- Australia mulai Mei 2025, dan Labuan Bajo-Korea Selatan mulai Oktober 2025.
"Ditambah dengan adanya layanan keimigrasian yang sudah sangat maksimal dan dibukanya balai latihan kerja yang sangat representatif dan aktif yang melatih banyak calon pencari kerja sedaratan Flores menyebabkan banyak permintaan dari banyak pencari kerja untuk bekerja di luar negeri," jelas Edi Endi.
Edi Endi tahun lalu juga menandatangani nota kesepahaman (memorandum of understanding/MoU) pengiriman pekerja migran Manggarai Barat ke Malaysia dan Jepang. Selain itu, ada yang sedang dilatih untuk bekerja di Turki.
"Saat ini sedang berproses. Sebentar lagi kami akan mengirimkan 100 orang ke Malaysia untuk dipekerjakan di perusahaan swasta dan BUMN, khususnya di Serawak, yang saat ini sedang dilatih soft skillnya yang melibatkan tokoh-tokoh agama," ungkap Edi Endi.
"Selain itu, ada lima orang yang sedang dilatih untuk bekerja di sektor pariwisata di Turki," tambah Edi Endi.
Abdul Kadir Karding menyambut baik usulan Edi Endi tersebut. "Ini akan menjadi atensi kami bahwa pembentukan P4MI ini di daerah itu sangat urgen dalam rangka meningkatkan kemampuan para pekerja kita juga untuk perlindungan mereka," katanya.
(iws/gsp)