Joni si Pemanjat Tiang Bendera Sebut Tak Punya Mimpi Selain Jadi Tentara

Joni si Pemanjat Tiang Bendera Sebut Tak Punya Mimpi Selain Jadi Tentara

Yufengki Bria - detikBali
Rabu, 07 Agu 2024 15:08 WIB
Yohanes Ande Kala alias Joni saat bertemu Danrem 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, Rabu (7/8/2024). (Dok. Penerangan Korem 161/Wira Sakti Kupang)
Yohanes Ande Kala alias Joni saat bertemu Danrem 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, Rabu (7/8/2024). (Dok. Penerangan Korem 161/Wira Sakti Kupang)
Kupang -

Yohanes Ande Kala alias Joni diundang untuk menghadap Komandan Korem (Danrem) 161/Wira Sakti Kupang, Brigjen TNI Joao Xavier Barreto Nunes, Rabu (7/8/2024). Joni merupakan pemuda NTT yang sempat viral karena aksi heroiknya memanjat tiang bendera saat upacara peringatan HUT ke-73 RI.

Joni diundang ke Makorem 161/Wira Sakti Kupang setelah gagal saat seleksi TNI AD. Ia mengaku tak punya mimpi lebih asalkan masuk TNI AD, baik melalui jalur tamtama maupun bintara.

"Yang penting tentara," ungkap Joni melalui sambungan telepon kepada detikBali, Rabu sore.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joni datang ke Makorem 161/Wira Sakti Kupang dan diantar langsung oleh sejumlah TNI AD dari Desa Silawan, Kecamatan Kakuluk Mesak, Kabupaten Belu, NTT. Meski demikian, dia belum mengetahui agenda yang bakal dilakukan di Kupang.

"Sangat senang ketika hari ini saya diundang ke sini (Makorem 161/Wira Sakti Kupang)," ujar Joni.

ADVERTISEMENT

"Saya ikuti saja perintah Pak Danrem," imbuhnya.

Sebelumnya, Joni mengikuti tes masuk TNI melalui jalur calon bintara prajurit karier (Caba PK) tahun anggaran (TA) 2024. Berdasarkan informasi di situs TNI AD, tes Caba PK TNI dapat diikuti oleh seorang WNI hingga batas usia 22 tahun.

TNI AD mengungkap Joni tidak lulus seleksi Caba PK 2024 karena ada syarat yang tidak terpenuhi. Joni, yang tercatat dengan nama Yohanes Ande Kala, lahir di Halimuti dan berumur 19 tahun, memiliki tinggi badan 155,8 cm.




(iws/gsp)

Hide Ads