249 Nakes Dipecat, Dinkes Manggarai Klaim Layanan Kesehatan Tak Terdampak

249 Nakes Dipecat, Dinkes Manggarai Klaim Layanan Kesehatan Tak Terdampak

Ambrosius Ardin - detikBali
Minggu, 14 Apr 2024 09:44 WIB
Ilustrasi wanita di rumah sakit
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Chinnapong)
Manggarai -

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Manggarai Bartolomeus Hermopan mengeklaim pemecatan 249 tenaga kesehatan (nakes) non-aparatur sipil negara (ASN) tak berdampak terhadap layanan kesehatan di wilayah tersebut. Ratusan nakes non-ASN di sejumlah puskesmas itu dipecat oleh Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit.

"Secara umum tidak (berdampak terhadap pelayanan kesehatan). Untuk puskesmas tertentu mungkin saja, saya belum dapat keluhan," kata Tomy, sapaan Bartolomeus Hermopan, kepada detikBali, Sabtu (13/4/2024) malam.

Tomy mengatakan ratusan nakes non-ASN yang dipecat itu bekerja di sejumlah puskesmas di Kabupaten Manggarai. Jumlahnya bervariasi tiap puskesmas. "Kurang lebih 20 puskesmas dengan jumlah (nakes) yang bervariasi," ujar Tomy.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tomy bakal mengatur ulang penempatan nakes di daerah tersebut jika ada keluhan pelayanan kesehatan di sejumlah puskesmas. Ia menegaskan nakes dari fasilitas kesehatan lain bisa dipindahkan ke puskesmas yang pelayanan kesehatannya terganggu.

"Redistribusi atau pengaturan kembali penempatan (jika ada keluhan pelayanan kesehatan di puskesmas akibat kekurangan Nakes)," kata Tomy.

Sebelumnya, Bupati Manggarai Herybertus GL Nabit memecat 249 nakes non-ASN yang bekerja di sejumlah puskesmas di daerah tersebut setelah mereka melakukan demonstrasi menuntut kenaikan gaji dan aspirasi lainnya. Sebelum mengadu ke DPRD Manggarai pada 6 Maret 2024, ratusan nakes itu juga menggeruduk kantor Bupati Manggarai pada 12 Februari lalu.

Bupati Hery kemudian memecat para nakes non-ASN itu dengan tidak memperpanjang Surat Perintah Kerja (SPK) tahun 2024. Ia mengaku tak pernah berniat memecat ratusan nakes tersebut.

Pemkab Manggarai, Hery berujar, tak mengabaikan berbagai aspirasi yang disampaikan para nakes. Namun, ia menilai ada aspirasi yang tidak masuk akal sehingga tidak semua tuntutan bisa ditindaklanjuti. Ia pun tak terima ratusan nakes itu menyampaikan aspirasi ke DPRD Manggarai pada 6 Maret lalu.

"Intinya bahwa apa yg disampaikan pada saat demo di DPRD bukanlah hal baru, tetapi merupakan hal yang diulang-ulang penyampaiannya. Kalau demikian, apa urgensinya melakukan hal ini?" kata politikus PDIP tersebut.

Hery menyimpulkan aksi demontrasi yang dilakukan para nakes tersebut menunjukkan ketidaksiplinan dan ketidakpercayaan mereka terhadap dirinya sebagai bupati. "Kalau demikian, maka berarti perkenankan saya juga untuk menunjukkan ketidakpercayaan kepada mereka," imbuhnya.




(iws/gsp)

Hide Ads