Calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan percaya diri alias pede dapat menggeser dominasi Prabowo Subianto di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu diungkapkan Anies dalam safari politiknya di Lombok, Selasa (19/12/2023).
Anies mengungkapkan masyarakat NTB selalu mendorong adanya perubahan pada setiap episode pilpres. Ia mencontohkan pada Pilpres 2019, suara petahana (Joko Widodo) ketika itu kalah di NTB.
"Ketika ada pilpres, mereka mendorong semangat perubahan. Dan di (Pilpres) 2019, aspirasi perubahan itu dititipkan lewat non-incumbent yang bukan petahana," kata Anies kepada awak media di NTB, Selasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bekas gubernur DKI Jakarta itu juga meyakini pemilih NTB memiliki semangat yang sama dan mendorong perubahan dengan mendukung pasangan calon (paslon) non-incumbent. Dia pun optimistis bisa menang di wilayah tersebut.
"Sekarang semangat perubahan itu kami dorong ke depan, InsyaAllah optimis di NTB. Ini semangat perubahan akan muncul," imbuhnya.
Sebagai informasi, dalam dua episode pilpres sebelumnya, Prabowo Subianto selalu unggul di NTB ketimbang paslon lain. Pada Pilpres 2014, Prabowo yang bergandengan dengan Hatta Rajasa unggul 72,45 persen. Mereka mengalahkan duet Jokowi-Jusuf Kalla yang hanya mengoleksi suara 27,55 persen.
Kemenangan Prabowo di NTB kembali terulang pada Pilpres 2019. Kala itu, Prabowo yang berpasangan dengan Sandiaga Uno meraih 67,89 persen. Sementara itu, Jokowi-Ma'ruf Amin hanya meraup suara 32,11 persen.
(iws/dpw)