5 Fakta Keracunan Olahan Rumput Laut yang Tewaskan 1 Orang di Lombok Timur

Round Up

5 Fakta Keracunan Olahan Rumput Laut yang Tewaskan 1 Orang di Lombok Timur

Tim detikBali - detikBali
Senin, 15 Mei 2023 07:12 WIB
5 Manfaat Rumput Laut
Ilustrasi rumput laut. Foto: iStock
Lombok Timur -

Satu keluarga dan tiga warga lainnya di Desa Rarang Tengah, Kecamatan Terara, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB), diduga keracunan pencok, sejenis makanan dari olahan rumput laut. Total ada delapan warga yang keracunan, satu di antaranya meninggal dunia.

Satu keluarga tersebut ialah Lalu Abdullah selaku kepala keluarga, Baiq Zubaidah (56) selaku ibu, dua orang anak, yaitu Lalu Satria (35) dan Lalu Rusmiadi (22), dan Baiq Siska Apnita (30) selaku menantu.

Lalu tiga warga lainnya ialah Diana seorang staf puskesmas, serta Rahnim dan Indra Seftiana yang juga warga Desa Rarang Tengah. Berikut fakta-faktanya:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Korban Mengalami Perut Mual dan Mencret

Kasi Humas Polres Lombok Timur Iptu Nicolas Oesman mengungkapkan kronologi kejadian berawal sekitar pukul 13.00 Wita, Selasa (9/5/2023), ketika satu keluarga makan bersama di rumah Lalu Abdullah. Mereka makan dengan lauk berupa daging ayam goreng, sate, termasuk pencok geranggang.

Selesai makan, masing-masing anggota keluarga pun melakukan aktivitas seperti biasanya. "Tapi setelah pukul 19.30 Wita, kelima korban merasakan gejala perut mual disertai mencret. Nah, istri dari Lalu Abdullah sempat muntah," ujarnya, Minggu (14/5/2023) pagi.

Kemudian, pada pukul 23.00 Wita, Baiq Zubaidah dibawa ke Puskesmas Rarang untuk mendapatkan perawatan medis. Disusul oleh Lalu Abdullah dengan gejala yang sama.

"Sementara, keadaan Lalu Abdullah membaik dan ia meminta pulang dari puskesmas," imbuh Nicolas.

2. Lalu Abdullah Meninggal Dunia

Pada Rabu (10/5/2023), kondisi Lalu Abdullah kembali mencret dan dibawa lagi ke Puskesmas Rarang. Disusul oleh Baiq Siska Apnita dan suaminya Lalu Satria yang juga dibawa ke Puskesmas Rarang.

Sehari setelahnya, kondisi Lalu Abdullah dan istri semakin memburuk. Pasutri ini kemudian mendapatkan perawatan selama beberapa jam di RSI Anggoro. Namun, kondisi Lalu Abdullah semakin lemah, sehingga berencana dirujuk ke RSUD Selong.

"Belum sempat dirujuk pada Kamis (11/5/2023), sekitar pukul 21.00 Wita, Lalu Abdullah sudah dinyatakan meninggal dunia," jelasnya, Minggu (14/5/2023)..

Sementara, sang istri yang masih mendapatkan perawatan memaksa pulang dari rumah sakit untuk mengikuti acara pemakaman Lalu Abdullah.

3. Dibeli dari Penjual Keliling

Nicolas mengatakan satu di antara lima anggota keluarga itu meninggal dunia setelah mengonsumsi pencok yang dijual Marni, penjual keliling asal Desa Rarang Selatan, Terara.

"Menurut Lalu Rusmiadi, anak korban meninggal Lalu Abdullah, sebelum makan siang bersama sempat membeli lauk berupa olahan rumput laut, pencok geranggang dari penjual yang biasa keliling, Marni," ujarnya

Setelah ditelusuri, sambung Nicolas, Marni membeli pencok geranggang itu dari pasar tradisional Rarang.

"Pencok itu dia (Marni) beli di pasar. Selanjutnya, diolah, lalu dijual keliling bersama sayuran lainnya menggunakan sepeda motor di Kecamatan Rarang," imbuh dia.

4. Staf Puskesmas dan 2 Warga Juga Keracunan

Diana, salah satu staf Puskesmas Rarang Kecamatan Terara, Lombok Timur, juga keracunan makanan olahan rumput laut pencok geranggang. Diana mengalami keracunan pada Jumat (12/5/2023) setelah mengkonsumsi rumput laut pencok geranggang dari dagangan Marni.

Sedangkan dua warga lainnya, yakni Rahnim dan Indra Seftiana membeli rumput laut pencok geranggang di warung dekat rumahnya. Ketiganya saat ini (Minggu, 14/5/2023) masih dalam perawatan di puskesmas dan rumah sakit.

5. Sampel Rumput Laut Diteliti

Puskesmas, Kanit Reskrim, Kanit Intelkam, Bhabinkamtibmas Desa Rarang Tengah, dan Kanit Reskrim Polsek Terara Rarang telah mengambil sampel makanan olahan rumput laut di pasar tradisional untuk diteliti bersama oleh petugas RSUD Selong.

"Ya masih diperiksa (sampel) hari ini dan hasilnya belum keluar sampai saat ini," ungkapnya.




(nor/gsp)

Hide Ads