Kasat Narkoba Polres Dompu, Ipda Abdul Malik mengatakan, keenam terduga pengedar sabu itu ditangkap pada lokasi yang berbeda pada Jumat (19/8/2022) malam. Lima orang ditangkap di Kelurahan Bali 1, Kecamatan Dompu dan satu orang ditangkap di Desa Tolo Kalo, Kecamatan Kempo, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB).
"Keenam orang ini ditangkap oleh anggota tadi malam, pertama di Kecamatan Kempo menjelang malam dan ke kedua di wilayah Kelurahan Bali 1," ungkapnya pada detikBali, Sabtu (20/8/2022).'
Dijelaskannya, penangkapan pertama yang dilakukan di Kecamatan Kempo, petugas mengamankan seorang pria inisial R (30) beserta barang bukti 11 poket sabu siap edar yang disimpan di dalam rumahnya.
"R ini ditangkap di rumahnya di Dusun Kesi, Desa Tolokalo Kempo. Setelah dilakukan penggeledahan di dalam rumah, ditemukan 11 klip sabu yang diduga siap edar," jelas Malik.
Setelah menangkap R, petugas kemudian melakukan penangkapan dan penggerebekan di Kelurahan Bali 1 usai mendapatkan informasi tentang adanya praktek jual beli sabu di wilayah itu.
Salah seorang yang diduga pengedar berinisial S (43) ditangkap di pinggir jalan, tepatnya di depan Masjid Raya Dompu. Dari terduga S itu, polisi hanya menemukan satu klip sabu dan menyita sepeda motor milik terduga.
Setelah melakukan pengembangan, S mengaku mendapatkan sabu dari sebuah rumah yang ada di Kelurahan Bali 1. Petugas kemudian bergerak rumah yang dimaksud dan menangkap tiga orang yakni dua orang perempuan IS (21) dan MM (35) serta seorang laki-laki F (23). Selain itu, polisi juga menangkap seorang perempuan lainnya MK (23) yang berada di samping rumah tiga terduga pelaku di Kelurahan Bali 1.
"Di dalam rumah itu, petugas melakukan pemeriksaan terhadap 3 orang dan menemukan sabu di dalam bungkus rokok yang total semuanya 6.98 gram dan uang tunai Rp 5,5 juta," ungkap Malik.
Usai menangkap para terduga pengedar sabu, petugas kemudian menggiring mereka bersama barang bukti yang ditemukan ke Mapolres Dompu untuk dimintai keterangan lebih lanjut. Sementara polisi akan melakukan pendalaman terhadap bandar yang ada di balik mereka.
"Mereka satu gerbong atau tidak masih kita dalami, termasuk siapa orang di balik mereka," tegas Malik.
(nor/nor)