Harga hewan kurban jelang Idul Adha 1443 Hijriah turun drastis di tengah tingginya kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di lima kabupaten/kota di Pulau Lombok. Hal itu diakui oleh salah satu peternak sapi di Nurmah (57) asal Lingkungan Reyan, Kelurahan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, NTB. Ia menyebut, harga per ekor sapi turun hingga Rp 5 juta.
"Dulu yang harga Rp 15 juta kini jadi Rp 10 juta. Ya bisa dibilang rugilah kita dengan adanya kasus PMK ini," ujar Nurmah, Kamis (30/6/2022).
Tak hanya itu, hingga H-10 Idul Adha, sapi yang dijualnya juga tak banyak yang membeli. Padahal, biasanya pembeli sudah mulai melakukan pengajuan penawaran hewan kurban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita akan tunggu sampai H-7. Biasanya juga akan lakukan transaksi secara pribadi. Transaksi sudah mulai, tapi baru secara personal," kata Nurmah.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB Ahmad Nur Aulia membenarkan merosotnya harga hewan kurban jelang perayaan Idul Adha di lima kabupaten kota Pulau Lombok. Namun, dia menyebut penyebab lainnya adalah karena lemahnya daya beli masyarakat.
"Ya, ada penurunan. Tapi itu tidak murni karena PMK. Kita kira juga akibat lemahnya daya beli di tengah masyarakat," kata Aulia.
Aulia menyebut lima kabupaten/kota di Lombok dijatah 5.000 dosis vaksin. Saat ini, pihaknya baru menerima tahap pertama sebanyak 2.500 dosis vaksin. Tahap kedua akan diterima 2.500 dosis vaksin per hari ini Kamis (30/6/2022).
"Yang sudah kita vaksin itu 1.900 vaksin. Hari ini datang 2.500 vaksin. Jadi total kita yang kita terima itu sebanyak 5.000 dosis," pungkas Aulia
Untuk diketahui, data jumlah kasus kasus PMK per hari Rabu (29/6/2022) di lima kabupaten/kota di Lombok telah mencapai 53.681 kasus dengan rincian: sakit 27.631, sembuh 25.812, potong 176 dan mati 62 ekor.
- Lombok Utara total kasus 10. 433: sembuh 1.501, potong paksa 27, dan mati 31 kasus.
- Kota Mataram total kasus 537: sakit 41, sembuh 434, potong 56, dan mati 6 kasus.
- Lombok Timur total kasus 12.379: sakit 4.607, sembuh 7.680, potong paksa 75, dan mati 17 kasus.
- Lombok Tengah total kasus 19.543: sakit 9.788, sembuh 9.743, potong paksa 12 mati nol kasus.
- Lombok Barat total kasus 10.789: sakit 4.321, sembuh 6.454, potong paksa 6, dan mati 8 kasus.
(iws/iws)