Usai insiden pembakaran enam rumah warga di Desa Mareje, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat, Provinsi NTB, 3 Mei 2022 lalu, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid meminta warga kembali beraktivitas normal seperti biasa.
Fauzan memastikan, usai insiden pembakaran yang disebabkan oleh petasan atau mercon kondisi di Desa Mareje sudah normal kembali.
"Masyarakat kembali beraktivitas seperti biasa," kata Fauzan, Kamis (12/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bupati mengaku Desa Mareje dan Desa Lingsar di Lombok Barat merupakan contoh toleransi dan cerminan dari Kota Madinah yang penuh dengan kedamaian dan kehangatan walau terdiri dari berbagai agama dan suku.
"Saya harap masyarakat kembali merajut kedamaian dan kerukunan antar sesama pasca terjadi keributan antar pemuda kemarin," pinta Fauzan.
Selain itu, Fauzan mengaku masyarakat bisa menguatkan kembali akar kerukunan di Mareje.
"Desa Mareje ini seperti cerminan Kota Madinah dulu yang plural namun tetap hidup berdampingan dan rukun. Kami harap masyarakat tetap rukun," ujar Fauzan.
Bupati menjelaskan dalam waktu dekat Kabupaten Lombok Barat akan melaksanakan pembangunan jalan lintas dari Mareje menuju kota Gerung
melalui Desa Tempos, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat.
"Ini akan memudahkan akses masyarakat menuju Desa Mareje dari Kota Gerung," kata Fauzan.
Kapolres Lobar AKBP Wirasto Adi Nugroho dan Dandim 1606 Mataram Letkol Arm Arief Rahman menyampaikan bahwa situasi kondisi di Desa Mareje sudah aman dan kondusif. Seluruh warga masyarakat Mareje juga sepakat untuk merajut kembali kerukunan dan kebersamaan.
Salah satu warga Desa Mareje, Syukur mengatakan bahwa situasi dan kondisi Desa Mareje tetap kondusif dan aman setelah kejadian pembakaran rumah warga, Selasa 3 Mei 2022 lalu.
Ia mengatakan bahwa masyarakat sudah beraktivitas dengan normal pasca keributan hari selasa tersebut. Pasca kejadian pembakaran rumah warga, kondisi sudah aman terkendali.
"Masyarakat sudah beraktivitas dengan normal kembali yang kerja di sawah tetap ke sawah dan yang kerja ke hutan tetap ke hutan," kata
Syukur.
Dia mengaku, seluruh pemuda Desa Mareje siap menjemput masyarakat yang masih menginap sementara di Polres Lombok Barat dan di Polda NTB Kota Mataram.
"Kami siap menjemput keluarga kami yang masih menginap sementara di polres dan polda karena kami semua pada dasarnya satu keluarga," pungkas Syukur.
(dpra/dpra)