8 Makanan Khas Bali yang Wajib Kamu Coba, Bukan Cuma Babi Guling!

8 Makanan Khas Bali yang Wajib Kamu Coba, Bukan Cuma Babi Guling!

Agus Eka - detikBali
Rabu, 03 Sep 2025 06:30 WIB
Entil yang menjadi makanan tradisional khas Pupuan sekaligus menu spesial pada Warung Deddy di Desa Sanda.
Entil yang menjadi makanan tradisional khas Pupuan sekaligus menu spesial pada Warung Deddy di Desa Sanda. (Chairul Amri Simabur/detikBali)
Denpasar -

Siapa bilang masakan khas Bali cuma babi guling? Kuliner asli Bali sebetulnya banyak varian. Mulai dari olahan daging ayam, hingga sayur-sayuran ada.

Aneka hidangan nasi juga banyak jenisnya, seperti yang paling populer nasi jinggo. Ada juga nasi sela atau nasi ubi, nasi campur, hingga aneka sate seperti sate lilit hingga sate plecing.

Cita rasa masakan khas Pulau Dewata itu terletak pada komposisi bumbunya yang pedas, dengan dominasi pemakaian basa genep, atau bumbu khas Bali yang kaya rempah. Untuk tahu lebih dalam, berikut makanan khas Bali dengan pemakaian basa genep yang bisa detikers coba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Betutu

Men Tempeh 1978: Ayam Betutu Gilimanuk Legendaris yang Nendang PedasnyaMen Tempeh 1978: Ayam Betutu Gilimanuk Legendaris yang Nendang Pedasnya Foto: Grandyos Zafna/detikFOTO

Salah satu masakan khas Bali yang cukup dikenal luas adalah betutu. Masakan ini bisa memakai bahan dasar daging ayam, hingga bebek. Sekalipun sudah populer, masih banyak orang yang tidak tahu bahwa teknik memasak betutu amat beragam, menghasilkan beragam varian betutu.

ADVERTISEMENT

Misalnya ayam betutu khas Gilimanuk yang dikenal sebagai betutu lalah atau pedas. Ya, ini karena proses memasaknya tidak terlalu rumit dengan pemakaian cabe rawit, bawang putih yang mendominasi, serta kuah rempah yang gurih.

Sementara itu, ada betutu kuning yang memakai bumbu kuning/bumbu rempah Bali (basa genep) sebagai bahan utama. Betutu ini umumnya dijumpai di kawasan Bali tengah, seperti Tabanan, Badung, Denpasar, dan Gianyar.

Proses memasaknya lebih rumit, yakni daging ayam yang sudah dilumuri bumbu dibungkus dengan pelepah pinang, diproses bakar dalam bara sekam padi selama 12 jam lebih. Ada juga yang memakai teknik memasak dalam kuali beberapa jam bersamaan dengan bumbu.

Hasilnya daging betutu sangat empuk dan gurih karena bumbu yang meresap ke dalam daging. Betutu amat familiar karena sebagian besar rumah makan dan resto di Bali menyajikan masakan ini sebagai menu utama atau pendamping.

2. Lawar

Tampilan lawar larva lebah madu yang disajikan di rumah makan RnB di Gianyar, Minggu (27/7/2025).Tampilan lawar larva lebah madu yang disajikan di rumah makan RnB di Gianyar, Minggu (27/7/2025). Foto: Aryo Mahendro/detikBali

Jika belum terbayang dengan lawar, membayangkan sajian urap bisa jadi jawaban. Nah, lawar yang umum memakai bahan dasar sayur nangka ini bisa jadi pilihan saat 'icip-icip' ketika pelesiran di Bali.

Lawar banyak macamnya, tergantung dari daging yang dipakai, atau pemilihan kombinasi sayurnya. Misalnya lawar ayam yang memakai daging ayam, hingga yang agak ekstrem: lawar nyawan (larva lebah madu).

Proses memasak lawar, dimulai dari menyiapkan sayur nangka rebus atau kacang panjang yang telah dicincang, plus masukkan daging cincang, dicampur bumbu rempah basa genep khas Bali. Irisan cabai rawit ditambah guna menaikkan level pedasnya. Semua bahan itu diaduk hingga bumbu meresap rata.

Pilihan dagingnya, bisa memakai ayam, itik, bebek, kambing, sapi, dan lainnya. Di beberapa daerah, pemilihan sayur yang bervariasi menjadikan cita rasa lawar lebih kaya, seperti lawar klungah di Jembrana yang memasukkan irisan daging kelapa muda.

3. Sate Lilit Bali

Menu sate ikan marlin dan sate lilit di Warung Ari, Jalan Tukad Pakerisan Denpasar, Bali, Minggu (29/12/2024). (Karsiani Putri/detikBali)Menu sate ikan marlin dan sate lilit di Warung Ari, Jalan Tukad Pakerisan Denpasar, Bali, Minggu (29/12/2024). (Karsiani Putri/detikBali) Foto: Menu sate ikan marlin dan sate lilit di Warung Ari, Jalan Tukad Pakerisan Denpasar, Bali, Minggu (29/12/2024). (Karsiani Putri/detikBali)

Menu sate mungkin terdengar biasa saja. Begitu juga sate lilit di Bali yang tidak jauh berbeda dengan sate khas yang dimiliki beberapa daerah lainnya. Dinamai sate lilit karena adonan sate yang dililit pada batang bambu, bisa juga batang sereh.

Pemakaian basa genap atau bumbu lengkap khas Bali kembali menjadi poinnya. Ragam sate lilit Bali juga banyak, ada sate lilit ayam, ikan, hingga babi. Namun sate lilit Bali dijamin punya tekstur yang empuk, dengan rasa yang agak pedas karena bumbu sudah dicampur dalam adonan sate.

Adonan sate terdiri atas daging halus yang sudah digiling, dibalut dengan parutan kelapa, plus bumbu Bali, lalu dibakar. Sate lilit menjadi tambahan, kebanyakan di menu nasi campur.

4. Serombotan

Serombotan khas Klungkung di area Pasar Seni Semarapura, Minggu (14/1/2024). (Putu Krista/detikBali)Serombotan khas Klungkung di area Pasar Seni Semarapura, Minggu (14/1/2024). (Putu Krista/detikBali) Foto: Serombotan khas Klungkung di area Pasar Seni Semarapura, Minggu (14/1/2024). (Putu Krista/detikBali)

Cara saji makanan yang satu ini mirip seperti gado-gado ataupun ketoprak. Di Bali, serombotan bisa jadi menu yang mirip gado-gado. Menu khas Kabupaten Klungkung ini amat familiar di daerah setempat, bakan penjualnya kini mudah ditemukan di beberapa daerah di Bali.

Serombotan menggunakan sayur yang lengkap, dari sayur matang hingga mentah. Adapun bahannya terdiri atas sayur kangkung, tauge, kacang panjang tauge, pare, terong bulat, hingga kecipir.

Serombotan disajikan dengan bumbu sambal kelapa cair, ditaburi kacang-kacangan goreng. Olahan sayur ini, makin nikmat disantap bareng nasi panas. Di Klungkung, menu ini dijual dengan beragam nasi, seperti nasi putih, nasi sela (ketela rambat), dan nasi jagung.

5. Opokan

Satu lagi kuliner khas Kabupaten Klungkung yang tak boleh kamu sia-siakan. Jika mengunjungi Klungkung, tidak ada salahnya mampir ke sebuah desa di Kecamatan Dawan, yakni Desa Pesinggahan.

Di sini, detikers akan menemukan banyak warung makan lesehan yang menyajikan kuliner ikan laut, salah satunya opokan. Apa itu opokan? Opokan adalah pepes ikan tongkol dengan lumuran bumbu merah cabai yang pedas.

Pedas nikmatnya Opokan lebih mantap lagi disajikan dengan beragam menu pendukung seperti plecing kangkung dan sambal matah. Opokan disantap dengan nasi hangat. Beberapa warung juga melengkapi sajian enak lainnya seperti bakso ikan.

6. Gurame Nyat Nyat

Ikan mujair nyat-nyat khas Warung Makan Nirmala, di Desa Takmung, Banjarangkan, Klungkung, Bali. (Foto: Putu Krista/deikBali)Ikan mujair nyat-nyat khas Warung Makan Nirmala, di Desa Takmung, Banjarangkan, Klungkung, Bali. (Foto: Putu Krista/deikBali) Foto: Ikan mujair nyat-nyat khas Warung Makan Nirmala, di Desa Takmung, Banjarangkan, Klungkung, Bali. (Foto: Putu Krista/deikBali)

Main ke Kintamani, kamu tentu akan banyak menemukan warung makan yang menyajikan makanan ini. Gurame nyat-nyat menjadi khas di Kintamani, Bangli, karena banyak dibudidayakan di sana.

Menu ini juga sudah banyak dijual di berbagai rumah makan di Bali. Dinamai gurami nyat-nyat karena memakai bahan dasar ikan gurami. Sedangkan kata 'nyat' di Bali berarti surut. Meski tak ada catatan pasti, namun penamaan ini merujuk pada proses memasaknya yang memakai sedikit kuah bumbu.

Gurami matang dibalur menggunakan bumbu basa genep khas Bali yang terdiri dari belasan jenis rempah, lalu dimasak menggunakan air. Ikan diaduk hingga kuah bumbu menjadi mengental dan semakin sedikit. Menu ini umumnya disajikan dengan nasi, plecing kangkung, sambal tomat dan sambal matah.

7. Nasi Bik Juk

Warung nasi Hadijah, Bik Juk, di Jalan Salak, Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng Bali. (Made Wijaya Kusuma)Warung nasi Hadijah, Bik Juk, di Jalan Salak, Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng Bali. (Made Wijaya Kusuma) Foto: Warung nasi Hadijah, Bik Juk, di Jalan Salak, Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng, Kabupaten Buleleng Bali. (Made Wijaya Kusuma)

Jauh melancong ke Bali utara, jangan lupa untuk mencoba kuliner khas Buleleng yang satu ini. Nasi Bik Juk, nasi campur yang dilengkapi olahan daging sapi seperti rendang, dan mesere (daging sapi disisir), plus sambal cabai.

Dinamakan nasi Bik Juk, karena kuliner ini dikenal dari sebuah warung makan pada 1950-an yang dikelola warga bernama Bik Juk. Nasi campur Bik Juk ini bisa didapat di Jalan Salak, Kelurahan Kampung Kajanan, Kecamatan Buleleng.

Warung nasi campur Bik Juk sendiri kini dikelola anak-anaknya. Di sisi lain, nasi campur Bik Juk 'tiruan' mulai banyak ditemukan di Buleleng. Walhasil, nasi campur khas itu sudah menjadi ikon kuliner khas Singaraja, dan secara rasa tak kalah enak.

8. Entil

Entil yang menjadi makanan tradisional khas Pupuan sekaligus menu spesial pada Warung Deddy di Desa Sanda.Entil yang menjadi makanan tradisional khas Pupuan sekaligus menu spesial pada Warung Deddy di Desa Sanda. Foto: Chairul Amri Simabur/detikBali

Makanan Khas Pupuan, Kabupaten Tabanan, ini bisa jadi salah satu daftar kuliner wajib saat berada di Bali. Namanya entil, yakni lontong kuah kaldu ayam yang dilengkapi dengan ayam suir, telur rebus dan sayur urap. Kuahnya segar dan menghangatkan.

Sekilas, entil mirip dengan lontong yang berbahan dasar beras. Dari sisi ukuran dan bentuknya, entil relatif kecil dan agak gepeng. Kuliner khas yang awalnya hanya ada tiap hari raya Galungan-Kuningan ini dibuat menggunakan bahan pilihan.

Lontongnya dibuat dari beras yang dibungkus dengan daun kalingidi. Fungsinya membuat lontong entil tahan lama. Sementara lauknya memakai olahan daging ayam yang disuwir. Rebusan daging itu dipakai sebagai kuah kaldu yang sudah dicampur beberapa rempah rahasia.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads