Polisi masih memburu pelaku dugaan pelecehan seksual yang memicu keributan berujung pembakaran enam motor dan perusakan tiga motor lainnya di Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (15/1/2025). Diduga, pelaku merupakan warga Sumba, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Terduga pelaku belum ditemukan. Sampai saat ini, anggota Polsek Woha dan Polres Bima terus mencari keberadaannya," jelas Kabag Ops Polres Bima AKP Iwan Sugianto, Kamis (16/1/2025).
Iwan menambahkan proses pencarian terduga pelaku oleh polisi terus dilakukan sejak Rabu. Menurutnya, sejumlah warga Sumba sudah dimintai keterangan. Namun, tidak ada yang mengetahui keberadaan pelaku.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara, untuk menghindari hal yang tak diinginkan, warga Sumba diungsikan ke Mapolsek Woha, lalu malamnya dipindahkan ke kantor Dinsos.
"Sekarang sudah berada di kantor Dinsos dengan jumlah 183 jiwa. Di sana mereka tetap di bawah penjagaan personel Polres Bima," imbuh Iwan.
Sebelumnya, polisi mengungkapkan kronologi enam motor dibakar dan tiga lainnya dirusak oleh massa di sekitar Pasar Tente. Iwan membeberkan kejadian itu berawal saat perempuan berinisial S (20), warga Desa Nisa, Kecamatan Woha, bersama ibunya membeli ayam di Pasar Tente, Rabu. Setelah membeli ayam, S bersama ibunya ke parkiran motor.
"Saat di parkiran, korban berpapasan dengan terduga pelaku. Tiba-tiba, terduga pelaku memegang kemaluan korban satu kali," kata Iwan.
Ulah terduga pelaku membuat korban tak terima. Keduanya sempat terlibat adu mulut. Setelah itu, terduga pelaku yang menurut pengakuan korban berasal dari Sumba langsung pergi dari tempat kejadian. Sementara, korban pulang ke rumahnya di Desa Nisa.
"Begitu menurut keterangan korban," terang Iwan.
Tak lama kejadian itu, keluarga S dan warga mendatangi tempat yang didiami oleh warga Sumba di sekitar Pasar Tente untuk mencari pelaku. Tak ketemu, massa lalu melampiaskan emosinya dengan membakar dan merusak beberapa motor.
(hsa/gsp)