Warga Sumba, Nusa Tenggara Timur, (NTT), yang diungsikan ke kantor Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) bertambah menjadi 183 jiwa. Sebelumnya berjumlah 103 orang.
"Dari tadi malam hingga pagi ini totalnya sebanyak 183 jiwa," kata Kepala Dinsos Kabupaten Bima, Tajuddin, kepada detikBali, Kamis, (16/1/2025).
Ia mengatakan ratusan warga Sumba diungsikan ke Kantor Dinsos berdasarkan hasil kesepakatan rapat koordinasi bersama berbagai pihak, seperti Polsek Koramil, Camat Woha, BPBD, dan Dinas Kesehatan (Dikes). Dengan tujuan agar memudahkan penanganan dan pelayanan serta menjamin keamanan mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penanganannya dilakukan oleh tim dari lintas sektor, seperti Dinsos, BPBD dan Dinkes. Warga yang diungsikan ini tetap dijamin keamanannya oleh aparat keamanan," kata Tajuddin.
Sejauh ini, pelayanan yang sudah diberikan terhadap warga yang diungsikan tersebut antara lain kebutuhan makanan. Bahkan tim dari Dinkes juga telah membangun posko kesehatan, memberikan bantuan peralatan mandi, dan obat-obatan hingga pemeriksaan kesehatan.
"Rencananya siang hari ini, kami dari Dinsos akan membangun dapur lapangan umum," ujarnya.
Tajuddin menegaskan ratusan pengungsi yang berasal dari Sumba akan tetap berada di Kantor Dinsos hingga dalam waktu yang belum ditentukan. Mereka akan dikembalikan ke tempat tinggalnya di sekitar Pasar Tente, setelah ada instruksi dari aparat keamanan.
"Tidak ditentukan berapa lama mereka akan mengungsi di sini. Kami tunggu perintah dari aparat keamanan," tegasnya.
Sebelumnya, sejumlah warga melampiaskan amarah mereka di Pasar Tente, Kecamatan Woha, Kabupaten Bima, Rabu (15/1/2025). Sebanyak enam motor dibakar dan tiga lainnya dirusak massa dalam peristiwa itu.
"Ada enam sepeda motor yang dibakar dan tiga unit lainnya dirusak," ujar Kapolsek Woha, AKP Sudirman, kepada detikBali, Rabu (15/1/2025).
Peristiwa ini dipicu akibat adanya dugaan pelecehan terhadap perempuan berinisial S (20), warga Desa Nisa, Kecamatan Woha. Pelaku pelecehan diduga seorang warga dari Sumba.
(hsa/gsp)