Turis China Diperkosa Tukang Ojek di Bali Sempat Diancam: Jangan Teriak

Turis China Diperkosa Tukang Ojek di Bali Sempat Diancam: Jangan Teriak

Sui Suadnyana, Aryo Mahendro - detikBali
Selasa, 07 Jan 2025 14:55 WIB
ilustrasi pemerkosaan
Foto: Ilustrasi pemerkosaan. (Dok. detikcom)
Denpasar -

JT, turis China yang menjadi korban pemerkosaan di Bali sempat diancam oleh tukang ojek. JT diperkosa tukang ojek di Jalan Batu Kandik, Desa Uluwatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, Rabu (1/1/2025) pukul 01.00 Wita seusai menyaksikan pesta kembang api pergantian tahun di Pantai Nyang Nyang.

"Pelaku menunjukkan kepada JT tulisan di ponselnya, yakni [i want to have sex with you, don't scream' (saya ingin berhubungan seks denganmu, jangan teriak)," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan dalam keterangannya, Selasa (7/1/2025).

Jansen mengatakan tukang ojek itu menuliskan kalimat dalam bahasa Inggris di ponselnya. Sontak, JT turun dari motor tukang ojek itu dan mulai melawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, tukang ojek itu juga ikut turun dari motornya lantas mengambil dan membuang ponsel JT. Perempuan China itu ketakutan dan mencoba lari menyelamatkan diri hingga jatuh. Saat JT terjatuh, tukang ojek itu lalu mencekik dan menyeret JT ke semak-semak.

Saat itulah pemerkosaan terjadi. Seusai diperkosa, si tukang ojek bejat itu masih sempat meminta uang ke JT. Perempuan China itu mengaku tidak punya uang. Tukang ojek lalu menggasak gelang berlian senilai Rp 81 juta yang dipakai JT.

ADVERTISEMENT

"Akibat kejadian tersebut korban mengalami beberapa luka lecet di sekitar leher, suara serak akibat dicekik oleh pelaku, luka lecet di kedua tangan, punggung, kedua kaki, dan sakit di bagian intim," ungkap Jansen.

Jansen mengaku belum dapat memastikan apakah pelaku merupakan ojek online atau ojek pangkalan. Pihaknya kini masih memburu keberadaan ojek itu.

"Berdasarkan laporan dan keterangan korban tim dari Unit Jatanras melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga merupakan pengemudi ojek online," tegas Jansen.

Pengacara JT, Joseph Nahak, mengatakan sudah berkoordinasi dengan polisi terkait proses penyelidikan kasus itu. Saat ini, polisi mencoba melacak keberadaan tukang ojek itu ke pihak operator.

"Dari polisi, pihak operator menyatakan bahwa (tukang ojek) itu bukan mitra mereka. Karena hanya satu mitra yang saat itu berada di sana (lokasi kejadian)," kata Joseph.

Selain berusaha melacak dari operator, polisi juga menggunakan nomor ponsel JT untuk melacak keberadaan tukang ojek itu. Polisi menggunakan nomor ponsel JT untuk mengetahui nomor ponsel mana saja yang berada di dekat nomor ponsel JT saat pemerkosaan itu terjadi.

"Mereka (polisi) sedang mengecek lebih dalam nomor telepon (JT) yang dekat dengan pelaku. Nanti itu yang dipakai untuk mengecek nomor telepon yang dekat dengan mereka (JT dan enam kawannya) itu siapa saja," terang Joseph.

Diberitakan sebelumnya, kasus pemerkosaan turis asal China, JT, oleh ojek pangkalan (opang) di Badung, Bali, mulai menemukan titik terang. Sejumlah bukti telah dikantongi polisi, mulai dari rekaman CCTV hingga ciri si tukang ojek.

Dari rekaman CCTV, ciri-ciri tubuh dan motor pemerkosa itu pun sudah bisa diketahui. Pemerkosa itu berperawakan sedang, kulit sawo matang, tinggi sekitar 168 sentimeter (cm).




(iws/gsp)

Hide Ads