Modus Pengojek Perkosa Turis China: Dibawa ke Tempat Susah Sinyal-Diancam

Round Up

Modus Pengojek Perkosa Turis China: Dibawa ke Tempat Susah Sinyal-Diancam

Sui Suadnyana - detikBali
Rabu, 08 Jan 2025 08:12 WIB
Ilustrasi Pemerkosaan
Foto: Ilustrasi pemerkosaan. (Dok. detikcom)
Denpasar - Turis asal China, JT, mengalami nasib apes saat berlibur di Bali. Perempuan berusia 33 tahun itu menjadi korban pemerkosaan. Pelakunya adalah pengemudi ojek yang ditumpangi JT saat hendak pulang ke tempat tinggalnya.

Polisi kini tengah memburu pengemudi ojek yang memerkosa JT. Berikut fakta-fakta terkait perbuatan asusila tersebut.

Diperkosa Seusai Rayakan Pergantian Tahun

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali, Kombes Jansen Avitus Panjaitan, mengatakan JT diperkosa di Jalan Batu Kandik, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung, seusai menonton pesta kembang api di Pantai Nyang Nyang, Rabu (1/1/2025)

JT awalnya merayakan pesta pergantian tahun dalam acara KAYA 'Magic New Year's Eve' di Utilis Warung, Nyang Nyang Beach, Desa Pecatu, Kecamatan Kuta Selatan, Badung. Ia merayakan pesta pergantian tahun bersama enam temannya.

JT bersama enam temannya meninggalkan acara itu sekitar pukul 01.20 Wita. Empat temannya kembali ke tempat tinggalnya di Salt Villa, Desa Ungasan. Sedangkan JT dan dua teman lain masih menunggu pemudi. JT saat itu hendak pulang ke Villa Casa de Kayla, Desa Tumbak Bayuh, Kecamatan Mengwi, Badung.

"Karena korban menginap di vila yang berbeda dengan keenam temannya sehingga korban berjalan kaki mendahului sambil mencoba mencari kendaraan/transport untuk kembali ke tempat menginap di Villa Casa de Kayla, Tumbak Bayuh, Mengwi, Badung," kata Jansen dalam keterangannya, Selasa (7/1/2024).

JT kemudian melihat ada motor dengan pengemudi menggunakan jaket dan helm hijau. Namun, JT tak ingat terdapat tulisan atau tidak di jaket pengemudi ojek itu.

JT melihat pengemudi ojek itu menurunkan dua penumpang warga negara asing (WNA). Pengemudi itu kemudian berputar balik menghampiri JT, melambaikan tangan, dan menunjuk dirinya seolah-olah menawarkan kepada JT untuk naik ke motornya.

"Karena korban melihat pengemudi sepeda motor tersebut ramah dengan dua orang penumpang WNA sebelumnya, akhirnya mau naik ke sepeda motor pengemudi tersebut," terang Jansen.

Mantan Kapolresta Denpasar itu mengungkapkan JT saat naik ke motor pengemudi ojek itu mengatakan 'I stay at Despacito Loft'. Pengemudi ojek itu pun menjawab 'ok, ok' dan berangkat.

Diajak Lewati Jalan Susah Sinyal

JT tak mengetahui arah pengemudi ojek yang mengantarkannya sudah sesuai ketentuan atau tidak. Sebab, ponselnya tak ada sinyal. Rupanya, pengemudi ojek itu sengaja membawa turis China itu ke lokasi yang sulit sinyal.

Beberapa saat kemudian, JT merasa jika pengemudi itu tidak menuju ke arah vila tempatnya tinggal. Pengemudi itu mengajak JT ke jalan turunan dan tanjakan yang gelap dan di sekitarnya hanya terdapat semak-semak.

JT sempat mencoba menghubungi temannya bernama Felife saat berada di jalan datar. Namun, pengemudi ojek itu langsung berhenti dan merampas ponsel milik JT menggunakan tangan kirinya. Pengemudi ojek itu lantas menjatuhkan ponsel JT ke jalan.


Pelaku Ancam 'Jangan Teriak'

Selain menjatuhkan ponsel, pengemudi ojek juga melakukan ancaman kepada JT. Ia meminta berhubungan seks dengan JT dan meminta perempuan asal China itu tidak berteriak.

"Kemudian pelaku menunjukkan kepada pelapor tulisan di HP-nya, yakni 'i want to have a sex with you, don't scream (aku ingin melakukan hubungan seks dengan kamu, jangan teriak)," tutur Jansen

JT mencoba turun dari motor seusai membaca pesan di HP pengemudi ojek. Pengemudi ojek juga turun dari motornya dan mencekik leher JT. Turis China itu berusaha melepaskan cekikan pengemudi ojek itu dari lehernya.

JT kemudian membalikkan badan hingga terjatuh dalam posisi terduduk. Pelaku saat itu masih tetap mencekik leher JT sambil menyeret ke semak-semak. Pengemudi ojek itu lantas melancarkan pemerkosaan kepada JT dengan kekerasan fisik.

"Akibat kejadian tersebut, korban mengalami beberapa luka lecet di sekitar leher dan suara serak akibat dicekik oleh pelaku, luka lecet di kedua tangan, punggung, dan kedua kaki pelapor, serta sakit di bagian vagina korban," tutur Jansen.


Polisi Masih Buru Pelaku

Jansen menegaskan Unit Tindak Pidana Kejahatan dan Kekerasan (Jatanras) Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Bali masih mengejar pemerkosa turis China itu. Polisi belum dapat memastikan pelaku merupakan ojek pangkalan (opang) atau ojek online (ojol).

"Berdasarkan laporan dan keterangan korban, tim dari Unit Jatanras melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diduga merupakan pengemudi ojek online," ungkap Jansen.

"Kejadian ini sangat mencoreng citra pariwisata Bali dan semoga pelaku secepatnya dapat terungkap," imbuh Jansen.


(iws/iws)

Hide Ads