Penggerebekan Spa Plus-plus Sesama Jenis-Bule Ditikam Saat Live TikTok di Bali

Bali Sepekan

Penggerebekan Spa Plus-plus Sesama Jenis-Bule Ditikam Saat Live TikTok di Bali

Tim detikBali - detikBali
Minggu, 03 Nov 2024 16:01 WIB
Suasana Elegantz Spa & Sauna Bali di Jalan Tangkuban Perahu, Kerobokan, Badung, Senin (28/10/2024).
Suasana Elegantz Spa & Sauna Bali di Jalan Tangkuban Perahu, Kerobokan, Badung, Senin (28/10/2024). (Ida Bagus Putu Mahendra/detikBali)
Denpasar -

Penggerebekan Elegantz Spa and Sauna Bali di Jalan Gunung Tangkuban Perahu, Kerobokan, Badung, menjadi salah satu peristiwa yang mendapat sorotan pembaca detikBali dalam dalam sepekan terakhir. Tempat pijat itu ditutup polisi lantaran menyediakan layanan spa 'plus-plus' dan melayani prostitusi sesama jenis untuk laki-laki.

Kabar terpopuler berikutnya terkait dua anggota organisasi masyarakat (ormas) yang membuat onar di sebuah bar di kawasan Kerobokan, Kelurahan Kerobokan Kelod, Kuta Utara, Badung. Pria itu memukul karyawan bar hingga mengancam akan memecat polisi yang datang.

Berikutnya, ada pula terkait bule Norwegia bernama Lucipher Daldorf yang nyaris tewas ditikam pisau oleh pria bernama Sandy Gebril William Toreh. Bule itu diserang di depan sebuah mini market di kawasan Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, saat sedang live TikTok.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Simak ulasan Bali Sepekan berikut ini.

1. Penggerebekan Spa Plus-plus Sesama Jenis

Garis polisi telah terpasang di Elegantz Spa & Sauna Bali, Senin (28/10/2024). (Ida Bagus Putu Mahendra/detikBali)Garis polisi terpasang di Elegantz Spa & Sauna Bali, Senin (28/10/2024). (Ida Bagus Putu Mahendra/detikBali)

Kepolisian Daerah (Polda) Bali menyegel Elegantz Spa dan Sauna Bali. Polisi pun telah menetapkan tersangka dugaan prostitusi sesama jenis di tempat pijat yang berlokasi di kawasan Kerobokan, Badung, itu.

ADVERTISEMENT

Kabid Humas Polda Bali Kombes Jansen Avitus Panjaitan mengungkapkan Elegantz Spa dan Sauna Bali digerebek pada 21 Oktober lalu. Ada lebih dari satu orang tersangka dalam kasus spa plus-plus itu. Salah satunya, adalah manajer Elegantz spa.

"Ya, sudah (tersangka). Sudah dilakukan penahanan," kata Jansen di kantornya, Selasa (29/10/2024).

Jansen membenarkan salah satu tersangka yang telah ditetapkan adalah manajer Elegantz Spa. Hanya saja, Jansen enggan membeberkan identitas para tersangka selain manajer yang dianggap bertanggung jawab atas dugaan praktik prostitusi di spa itu.

"Ya, manajernya," kata Jansen singkat.

Informasi yang dihimpun, penggerebekan Elegantz Spa dan Sauna Bali dilakukan oleh Subdit IV PPA Ditreskrimum Polda Bali. Petugas mendapati terapis laki-laki dan tamunya dalam kondisi telanjang pada salah satu ruangan.

Tamu tersebut merupakan warga negara (WN) Inggris. Polisi lantas menahan sejumlah orang yang berprofesi sebagai manajer hingga kasir.

Berdasarkan unggahan pada akun Instagram Elegantz Spa dan Sauna Bali, tempat pijat itu menawarkan terapis laki-laki. Bahkan, terapis itu dipamerkan dengan bertelanjang dada melalui Instagram tersebut.

Elegantz Spa dan Sauna Bali menawarkan tarif yang bervariasi bergantung jenis layanan yang dipilih konsumen. Harga terendah dipatok sebesar Rp 290 ribu untuk balinese massage dengan durasi satu jam.

Adapun, harga tertinggi dibanderol sebesar Rp 1,5 juta untuk paket Elegantz Royal VIP Ritual. Treatment yang menawarkan pengalaman sensual itu berlangsung selama kurang lebih tiga jam.

2. Anggota Ormas Bikin Onar di Bar Kerobokan

Kekacauan di salah satu bar di Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, terekam CCTV, Sabtu (26/10/2024). (Tangkapan layar)Kekacauan di salah satu bar di Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali, terekam CCTV, Sabtu (26/10/2024). (Tangkapan layar)

Frengky Saureh alias FS ditangkap polisi lantaran ribut-ribut dan bikin onar di sebuah bar yang berlokasi di dalam area apartemen di kawasan Kerobokan, Kuta Utara, Badung, Bali. Pria yang mengaku anggota ormas itu memukul karyawan bar lantaran kehabisan bir.

Kasi Humas Polres Badung Ipda I Putu Sukarma mengungkapkan keributan di bar itu terjadi sekitar pukul 23.00 Wita pada Sabtu (26/10/2024). Menurutnya, Frengky memukul karyawan bar saat bar sudah tutup.

"Korban dipukul karena pelaku marah saat minta bir tidak dilayani. Alasan korban karena tidak ada stok bir dan bar sudah tutup," kata Sukarma, Minggu (27/10/2024).

Selain menangkap Frengky, polisi juga menangkap temannya bernama Heiden Villierselmin (45). Mereka ditangkap saat aparat desa bersama polisi datang ke lokasi untuk meredam keributan.

Berdasarkan penyelidikan, Frenky diketahui merupakan orang sewaan yang ditugaskan oleh pemilik apartemen untuk mengamankan wilayah tersebut. Sedangkan, Heiden adalah teman Frenky yang ikut memukul staf bar.

"Pelaku ini bisa dibilang sekuriti. Orang yang disewa oleh salah satu pemilik apartemen untuk melakukan penjagaan di tempat itu," kata Kapolres Badung AKBP Teguh Priyo Wasono, saat konferensi pers di Mapolres Badung, Senin (28/10/2024).

Menurut Teguh, Frenky memukul karyawan bar bernama Agung Supradnyana dan sempat melemparinya korek dan rokok lantaran tidak diberikan bir. Saat itu, Agung mengatakan stok bir habis dan bar akan tutup. Hal itu membuat Frenky marah dan memukul Agung.

Heiden ikut-ikutan bersikap arogan lalu memukul perut Agung hingga lemas. Frenky juga menyusul melayangkan dua pukulan ke perut dan pelipis korban hingga tersungkur tidak sadar. "Kondisi korban saat ini stabil," sambung Teguh.

Polisi masih mendalami sosok Frenky dan Heiden yang diduga berafiliasi dengan ormas. Begitu pula terkait ucapan intimidasi terhadap polisi yang mengancam memindahkan atau memecat polisi yang datang mengamankan keributan.

"Hasil pemeriksaan dari saksi dan CCTV tidak ada ancaman dengan sajam atau barang lainnya. Masih didalami apakah mereka berafiliasi dengan kelompok apa," tugas Teguh.

3. Bule Norwegia Ditikam Pisau Saat Live TikTok

Penusukan bule Norwegian di Mengwi, Badung, Bali. (Dok Polsek Mengwi)Penusukan bule Norwegia di Mengwi, Badung, Bali. (Dok Polsek Mengwi)

Warga negara (WN) Norwegia bernama Lucipher Daldorf nyaris tewas ditikam pisau oleh Sandy Gebril William Toreh (19) di depan sebuah mini market di Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung, Bali, pada Selasa (15/10/2024) malam. Musababnya, Gebril tersinggung melihat bule itu seakan menertawakan dirinya. Padahal, Lucipher sedang live TikTok.

"Pelaku Gebril melihat korban bermain HP sambil menoleh ke arah dirinya, sambil tertawa-tawa dengan bahasa yang tidak dimengerti. Di sana lah pelaku merasa tersinggung," ujar Kapolsek Mengwi Kompol I Ketut Adnyana TJ, Senin (28/10/2024).

Polisi menangkap Gebril di sebuah kafe di Jalan Pantai Seseh, Desa Munggu, Kecamatan Mengwi, Badung. Kepada polisi, pria berusia 19 tahun asal Sulawesi Utara itu mengaku tersinggung saat melihat Lucipher seakan menertawakan dirinya.

Adnyana menyebut saat itu Gebril dalam kondisi mabuk. Awalnya, Gebril bersama beberapa karyawan kafe kopi ngobrol santai di depan kafe sambil menenteng anggur. Sekitar pukul 22.00 Wita, Lucipher datang dan sempat melihat-lihat ke dalam kafe.

"Korban bahkan sempat duduk di sebelah kiri pelaku lalu korban berjalan jalan di seputaran kafe kopi itu lalu duduk lagi. Saat itu Gebril melihat korban bermain HP sambil menoleh ke arah pelaku sambil tertawa-tawa dengan bahasa yang tidak dimengerti oleh pelaku," kata Adnyana.

Aktivitas Lucipher itu membuat Gebril tersinggung. Ia spontan masuk ke kafe itu dan mengambil pisau untuk menganiaya Lucipher. Namun, hal itu bisa dicegah karyawan kafe.

Setelah kejadian itu, Gebril malah mengambil pisau di rumahnya dan menyelipkannya ke pinggang. Rupanya Gebril masih belum puas dan memutuskan untuk kembali berurusan dengan Lucipher.

Tiba di lokasi, Gebril melihat Lucipher sudah pindah duduk ke sebuah mini market, tidak jauh dari kafe sebelumnya. Di lokasi itulah, Gebril berusaha merusak motor Lucipher hingga terjadilah cekcok.

Tanpa pikir panjang, Gebril langsung mengambil pisau dapur dan menyerang bule Norwegia itu hingga gagang pisau patah. Korban yang dalam kondisi luka di tangan berusaha menyelamatkan diri dari kejaran Gebril. Namun pelaku bertubuh tambun itu gagal mengejar Lucipher yang lari ke sebuah gang pemukiman warga.

"Setelah tidak berhasil mengejar korban, pelaku balik lagi ke rumah," ungkap Adnyana.

Perwira asal Buleleng ini menjelaskan Gebril yang tinggal sementara di wilayah Kedungu, Kecamatan Kediri, Tabanan, itu sempat minum anggur di depan sebuah warung Madura, dekat TKP. Omongannya sudah ngawur saat melihat Lucipher live TikTok.

"Karena gerakan atau gestur korban saat live itu membuat pelaku memerhatikan. Bagaimana korban yang live di depan HP seperti layaknya orang live," tutur Adnyana.

Gebril saat itu melontarkan kata-kata tidak pantas kepada Lucipher. Bahkan, Gebril sempat mengancam akan membunuh bule yang menginap di kawasan Cemagi, Kecamatan Mengwi, Badung, itu.

Seusai kejadian, Lucipher Daldorf ditemani para saksi di lokasi melaporkan kejadian itu ke Polsek Mengwi. Gebril ditangkap dan dijerat Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. Ia terancam penjara maksimal 2 tahun 8 bulan.




(iws/iws)

Hide Ads