Frenky adalah orang sewaan yang ditugasi pemilik apartemen untuk mengamankan wilayah tersebut. Sedangkan Heiden adalah teman Frenky yang ikut memukul staf bar. Keduanya dipamerkan menggunakan baju tahanan saat konferensi pers di Mapolres Badung, Senin (28/10/2024).
"Pelaku ini bisa dibilang sekuriti. Orang yang disewa oleh salah satu pemilik apartemen untuk melakukan penjagaan di tempat itu," kata Kapolres Badung AKBP, Teguh Priyo Wasono, saat rilis kasus.
Teguh menjelaskan dua pelaku diamankan ke Polsek Kuta Utara saat warga sudah ramai di lokasi. Beruntung emosi massa bisa diredam.
"Aksi itu diketahui warga dan akhirnya warga memukul kentongan. Kami juga patroli saat kejadian sehingga kami respons dengan cepat mengamankan pelaku ke Polsek Kuta Utara," jelas Teguh.
Frenky, jelas Teguh, memukul karyawan bar bernama Agung Supradnyana dan sempat melemparinya korek dan rokok lantaran tidak diberikan bir. Saat itu, Agung mengatakan stok bir habis dan bar akan tutup. Hal itu membuat Frenky marah dan memukul Agung.
Heiden ikut-ikutan bersikap arogan lalu memukul perut Agung hingga lemas. Frenky juga menyusul melayangkan dua pukulan ke perut dan pelipis korban hingga tersungkur tidak sadar. "Kondisi korban saat ini stabil," sambung Teguh.
Polisi, Teguh Berujar, masih mendalami sosok Frenky dan Heiden yang diduga berafiliasi dengan ormas. Begitu pula terkait ucapan intimidasi terhadap polisi yang mengancam memindahkan atau memecat polisi yang datang mengamankan keributan.
"Hasil pemeriksaan dari saksi dan CCTV tidak ada ancaman dengan sajam atau barang lainnya. Masih didalami apakah mereka berafiliasi dengan kelompok apa," tugas Teguh.
(iws/iws)