Polisi Sita Alat Berat, Truk, dan Bahan Kimia di Tambang Emas Ilegal Sekotong

Lombok Barat

Polisi Sita Alat Berat, Truk, dan Bahan Kimia di Tambang Emas Ilegal Sekotong

I Wayan Sui Suadnyana, Ahmad Viqi Wahyu Rizki - detikBali
Selasa, 03 Sep 2024 17:46 WIB
Lokasi tambang emas ilegal yang diduga dikelola oleh 15 TKA asal China di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, NTB. (Foto: Ahmad Viqi/detikBali)
Foto: Lokasi tambang emas ilegal yang diduga dikelola oleh 15 TKA asal China di Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, NTB. (Ahmad Viqi/detikBali)
Lombok Barat -

Penyidik Satreskrim Polres Lombok Barat mengamankan sejumlah barang bukti dari tambang emas ilegal di Desa Persiapan Belongas, Kecamatan Sekotong, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tambang emas ilegal itu diduga dikelola 15 tenaga kerja asing (TKA) China.

"(Barang yang disita) ada alat berat satu, dua truk, tabung berisi silinder, dan beberapa bahan kimia di lokasi tambang," kata Kasat Reskrim Polres Lombok Barat Iptu Abisatya Dharma Wiryatmaja saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa sore (3/9/2024).

Menurut Aby, sebanyak 12 saksi telah diminta keterangan terkait aktivitas pertambangan emas ilegal tersebut. Berdasarkan keterangan para saksi, lokasi tambang emas dipastikan ilegal karena tidak memiliki izin dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Alam (ESDM). "Itu kan tanpa izin, ya jelas ilegal," kata Aby.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Aby menuturkan ada dua lokasi tambang yang diduga dikelola oleh 15 TKA China di lokasi tersebut. Lokasi pertama di Bukit Lendak Bare dan di Bukit Lenong, Desa Persiapan Blongas.

Satreskrim Polres Lombok Barat belum dapat mengalkulasi kerugian yang ditimbulkan oleh adanya aktivitas pertambangan emas ilegal tersebut. "Illegal mining jelas kerugian pasti ada, tetapi belum bisa saya sampaikan. Yang jelas ada kerugian lingkungan, kan tanpa izin," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Penyidik Satreskrim Polres Lombok Barat masih menyelidiki keberadaan 15 TKA China yang diduga sebagai pengelola tambang tersebut.

Khusus kasus pembakaran kamp tambang milik TKA China, Aby berujar, masih dalam tahap penyelidikan. "Karena belum ada aduan kan," tandas Aby.




(iws/iws)

Hide Ads