Penikam 3 Pria hingga 1 Tewas Saat Nobar Euro di Kupang Dijerat Pasal Berlapis

Penikam 3 Pria hingga 1 Tewas Saat Nobar Euro di Kupang Dijerat Pasal Berlapis

Yufengki Bria - detikBali
Minggu, 16 Jun 2024 22:30 WIB
Bonzard Bolever Boling, pelaku penikaman saat nobar Euro 2024 di Kota Kupang, NTT, dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Kupang Kota, Minggu (16/6/2024) malam. (Yufengki Bria/detikBali)
Bonzard Bolever Boling, pelaku penikaman saat nobar Euro 2024 di Kota Kupang, NTT, dihadirkan dalam konferensi pers di Mapolresta Kupang Kota, Minggu (16/6/2024) malam. (Yufengki Bria/detikBali)
Kupang -

Polresta Kupang Kota telah menetapkan Bonzard Bolever Boling sebagai tersangka. Pria berusia 39 tahun itu dikenakan pasal berlapis setelah menikam Ferison Sinlae, Jemsi Sinlae, dan Stefen Alung.

Peristiwa berdarah itu terjadi saat acara nonton bareng (nobar) pertandingan Euro 2024 di Jalan WR Monginsidi, Kelurahan Fatululi, Kecamatan Oebobo, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Minggu (16/6/2024) dini hari. Aksi Bonzard mengakibatkan Ferison tewas karena kehabisan darah setelah mendapat luka tusuk pada leher kirinya.

Kapolresta Kupang Kota Kombes Aldinan Manurung mengungkapkan Bonzard disangkakan Pasal 338 KUHP dan Pasal 351 Ayat 3 KUHP. Bonzard terancam penjara di atas lima tahun. "Kami sudah menangkapnya (Bonzard)," kata Aldinan, Minggu malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, Aldinan menyebut penikaman tersebut diduga karena faktor perselingkuhan antara Bonzard dan istri Ferison. Namun, Satreskrim Polresta Kupang Kota masih mendalami dugaan motif tersebut.

Polisi juga bakal memeriksa para saksi dan sejumlah warga di lingkungan tempat tinggal korban dan pelaku. Menurutnya, sejumlah informasi yang diperoleh akan didalami lebih lanjut untuk mengetahui motif lain di balik kasus tersebut.

ADVERTISEMENT

Ia menuturkan insiden berdarah itu bermula ketika Bonzard dan tiga pemuda lainnya menonton pertandingan Euro 2024 sembari mengonsumsi minuman keras (miras) jenis sopi. Menurutnya, Bozard dan para korban membawa miras dari rumah masing-masing.

"Pelaku menikam para korban, itu murni spontanitas dalam pengaruh miras," ungkap Aldinan.

Aldinan mengimbau masyarakat Kota Kupang agar tidak terlalu panik setelah peristiwa tersebut. Ia mengeklaim situasi di sekitar lokasi penikaman tersebut sudah aman dan kondusif.

"Semua personel saya sudah kerahkan untuk melakukan pengamanan. Jadi saya harapkan masyarakat dapat beraktivitas seperti biasanya," pungkasnya.




(iws/iws)

Hide Ads