Miris! ABG Nyaris Dijual Muncikari Rp 100 Juta ke Timor Leste

Kupang

Miris! ABG Nyaris Dijual Muncikari Rp 100 Juta ke Timor Leste

Yufengki Bria - detikBali
Rabu, 06 Mar 2024 10:32 WIB
Escort or paid woman lying on bed in brothel. Man paying money for sex worker at night. Hooker with customer. Sexy lady with sugar daddy. Prostitution concept. Private striptease show.
Ilustrasi prostitusi. Foto: Getty Images/iStockphoto
Kupang -

Seorang anak baru gede (ABG) perempuan berinisial G (15) asal Kelurahan Fatubesi, Kecamatan Kota Lama, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), nyaris dijual ke Timor Leste oleh seorang muncikari. G akan dijual dengan harga Rp 100 juta.

"Mereka ajak ke Timor Leste untuk jual perawan saya seharga Rp 100 juta," ungkap G saat ditemui detikBali di kediamannya, beberapa waktu lalu.

G mengisahkan awalnya bertengkar dengan neneknya. Karena takut, G lalu menghubungi temannya, GH (14), untuk menjemput ke rumahnya dan menginap di tempat lain pada Kamis (15/2/2024) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhirnya G dijemput oleh GH. Namun, G malah ditampung di salah satu tempat hiburan malam di Kota Kupang sejak Jumat (16/2/2024). Saat di sana, G dipaksa menemani saudara dari GH dan sejumlah pria pesta minuman keras dan karaoke.

"Jadi aktivitasnya, saya disuruh temani mereka untuk minum dan karaoke," katanya.

ADVERTISEMENT

Empat hari kemudian, handphone (HP) milik G dijual oleh GH. Setelah satu pekan, ibu GH, berinisial INL yang merupakan muncikari mengajaknya ke Atambua, Kabupaten Belu. Rencana berikutnya dibawa ke Timor Leste untuk dijual sebagai pekerja seks komersial (PSK).

"Saya sama sekali tidak tahu soal mau jual. Saya berpikir nanti langsung kami ke rumahnya mereka di Atambua. Ternyata dibawa ke Kelapa Lima sini dengan alasan masih kumpul uang dulu baru ke Atambua," ceritanya.

"Jadi, mereka bilang ikut saja ke Timor Leste daripada kamu pulang, nanti kena pukul sampai mati," sambungnya.

G menyebut GH pernah dijadikan PSK ke Timor Leste oleh ibunya. Selain GH, kedua kakak perempuannya juga mengalami hal serupa. Aktivitas dalam dunia malam terus dilakukan oleh GH hingga saat ini.

"Dia (GH) ngaku kalau sudah pernah dijual perawannya oleh mamanya ke sana (Timor Leste)," kata G menirukan ucapan GH.

Bahkan, kata G, tanpa sepengetahuannya, GH bersama INL mengunggah fotonya di sejumlah media sosial Facebook dengan narasi open BO. Padahal, selama ini dia sama sekali tidak punya akun Facebook.

"Saya tidak tahu, tapi tiba-tiba ada yang cerita bilang saya posting foto open BO di Facebook," ungkapnya.

Sementara itu, Ibu G, ST (44) mendapatkan kabar putrinya pergi dari rumah dari salah satu keluarga. Karena panik, ST sempat berupaya menelepon G, namun nomornya tak aktif.

Selanjutnya, pada Sabtu (17/2/2024), ST langsung datang ke Kupang untuk mencari G. Tiba di Kupang, pada malamnya langsung membuat laporan polisi di Polresta Kupang Kota.

Singkat cerita, seusai membuat laporan, ST berupaya mengunggah di media sosialnya mengenai perihal orang hilang. Lalu ada warga yang mengaku melihat G sedang di taman Kota Kupang.

"Pas Senin (19/2/2024), polisi melacak nomor telepon anak saya. Ternyata titik terakhirnya berada di Kabupaten Malaka," bebernya.

ST kemudian mendapat kabar lagi bahwa G akan segera menuju ke Timor Leste. ST juga sempat dimintai sejumlah uang jika ingin putrinya diantar padanya.

Akhirnya, kerabat ST berinisiatif untuk menjebak GH. Mereka kemudian sepakat untuk bertemu di Kelurahan Tode Kisar, Kecamatan Kota Lama, hingga akhirnya polisi langsung melakukan penangkapan.

Selanjutnya, pada Senin (26/2/2024), ST bersama G langsung membuat laporan polisi di Direktorat Kriminal Umum (Dir Krimum) Polda NTT mengenai perdagangan orang.

Polda NTT mengungkap kasus perdagangan orang sebagai PSK ke Timor Leste baru pertama kali terjadi. Hal itu menjadi tantangan baru bagi Polda NTT. Sebab, transaksional antar negara.

"Kasus ini paling unik yang baru pertama kali ditangani oleh Polda NTT. Ini menantang sekali," ungkap Kabid Humas Polda NTT Kombes Ariasandy di kantornya, Selasa (5/3/2024).

Ariasandy menjelaskan kasus itu tengah dalam penyelidikan.




(nor/nor)

Hide Ads