Ada lima peristiwa kriminal menjadi perhatian warga Bali sepekan ini. Mulai dari dosen diduga lecehkan mahasiswi di Buleleng, dua WNA China tewas bersimbah darah, hingga pria digerebek pesta sabu bareng dua PSK.
Berikut ringkasannya yang dirangkum detikBali.
1. Dosen Diduga Lecehkan Mahasiswi di Buleleng
Polisi masih melakukan pendalaman kasus dosen diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi di Kabupaten Buleleng, Bali. Pelaku berinisial PAA telah diamankan dan diperiksa sebagai saksi di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Buleleng.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini kami lakukan pemeriksaan terhadap terduga. (Pemeriksaannya) belum selesai," kata Kasat Reskrim Polres Buleleng AKP Picha Armedi, Sabtu (7/5/2023).
Barang bukti berupa rekaman CCTV telah dikirimkan ke Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Bali. Sementara, korban akan menjalani visum guna memperkuat barang bukti yang sudah diperoleh oleh penyidik.
PAA ternyata mengajar di Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Buleleng.
"Nggih, mengajar (di) Program Studi Keperawatan," kata Ketua STIKES Buleleng I Made Sundayana saat dikonfirmasi dikonfirmasi, Sabtu (6/5/2023).
Berdasarkan informasi yang beredar di media sosial, PAA belum lama ini mendapat gelar doktor di salah satu universitas negeri di Bali.
Sundayana menyerahkan sepenuhnya proses hukum terhadap PAA kepada kepolisian. Ia pun tak segan memecat PAA sebagai dosen jika terbukti bersalah.
"Kalau terbukti (bersalah), saya selaku pimpinan sangat mengecam hal itu. Pasti akan memberikan sanksi berat lah, bisa sampai pemecatan," tegasnya.
Meski begitu, dia meminta semua pihak untuk tetap mengedepankan asas praduga tidak bersalah. Menurutnya, pemberian sanksi akan diambil jika sudah ada putusan pengadilan.
Dugaan pelecehan tersebut terjadi pada Jumat (5/5/2023) sekitar pukul 01.15 Wita. Korban awalnya membuat status tentang permasalahan hidupnya di WhatsApp. Status itu ditanggapi oleh dosennya yang menawarkan solusi dan bertanya alamat.
Aksi tersebut viral di media sosial (medsos). Rekaman CCTV kejadian tersebut beredar di medsos dan dibagikan oleh sejumlah akun.
Singkat cerita, sang dosen tiba di kos mahasiswinya. Namun, ia disebut meraba tubuh korban. Kaget, korban berlari membuka pintu dan keluar dari kamar.
Tetapi, dosen itu menarik pinggang korban secara paksa agar kembali masuk ke kamar. Korban berteriak dan berusaha melawan hingga berhasil keluar dari kamar tersebut.
2. 2 WNA China Tewas Bersimbah Darah di Bali
Dua warga negara asing (WNA) asal China ditemukan tewas bersimbah darah dan telanjang di kamar nomor 4223 Hotel Intercontinental Jimbaran, Bali, Senin (1/5/2023). Keduanya bernama Lhi Chiming (25) berasal dari Guangxi, berjenis kelamin laki-laki dan Cheng Jianan (22) berjenis kelamin perempuan.
Dari pendataan polisi, barang milik keduanya tidak ada yang hilang. Kepolisian juga masih menyelidiki closed circuit television (CCTV) yang terpasang di lokasi.
"Untuk penyebabnya, kami masih tunggu hasil autopsi. Sementara, ini barang-barang korban aman tidak ada yang hilang. Intinya kami masih selidiki CCTV-nya," kata Suantara, Selasa (2/5/2023).
Sementara, RSUP Prof Ngoerah telah melakukan autopsi terhadap jenazah sepasang muda mudi asal China tersebut. Autopsi dilakukan lebih dulu terhadap jenazah perempuan, Cheng Jianan (22).
Sedangkan, jenazah laki-laki bernamaLhi Chiming (25) belum dapat diautopsi karena masih menunggu persetujuan dari keluarga bersangkutan.
Kepala Instalasi Kedokteran Forensik RSUP Prof Ngoerah Dudut Rustyadi mengatakan pada tubuh Lhi Chiming, ada luka terbuka di bagian kanan dan kiri. Luka tersebut cukup panjang sekitar 11-12 sentimeter.
"Dan juga ada beberapa luka di punggung, sayat di tangan kanan dan kiri dan beberapa luka lecet kecil-kecil," ungkapnya.
Luka terbuka tersebut, lanjut Dudut, kemungkinan karena kekerasan dari senjata tajam.
Sedangkan luka di tubuh Cheng Jianan, ada beberapa luka di leher. Dari keterangan petugas BPBD yang mengantar jenazah ke RSUP Prof Ngoerah, Cheng Jianan ditemukan di bathup yang berisi air.
"Kami menemukan luka memar dan lecet, memarnya di dahi, kemudian di tangan kanan dan di kaki," jelas Dudut.
Selain itu, Forensik juga menemukan beberapa luka lecet tekan membentuk garis di leherChengJianan.
3. Ormas Pekerjakan WNA di Bali
Polda Bali mengungkap adanya organisasi masyarakat (ormas) yang mempekerjakan warga negara asing (WNA). WNA itu dipekerjakan juga sebagai upaya membangun organisasi kejahatan (organize crime) di Bali.
WNA yang dipekerjakan oleh ormas tersebut bernama Kothukov Arthem (30) berkebangsaan Rusia. Polda Bali telah bersurat kepada Dinas Tenaga Kerja dan Energi Sumber Daya Mineral (Disnaker ESDM) Provinsi Bali tertanggal 14 April 2023 mengenai hal tersebut.
"Kami bersurat ke Kepala Dinas Ketenagakerjaan untuk melakukan pengecekan terkait tentang yang bersangkutan, ya diduga ada pelanggaran," kata Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto kepada detikBali, Kamis (4/5/2023).
Sementara, Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) dan ESDM Provinsi Bali menyatakan telah memeriksa Kothukov Arthem. Kepala Disnaker dan ESDM Bali Ida Bagus Setiawan menyebut hasil pemeriksaan tidak menemukan indikasi bahwa Arthem melakukan pekerjaan secara ilegal.
"Kami sudah menurunkan tim untuk ngecek. Nah, dari sisi TKA (Arthem yang diduga jadi tenaga kerja asing), tidak ditemukan indikasi pelanggaran," katanya kepada wartawan, Jumat (5/5/2023).
Setiawan juga memastikan bahwa lokasi yang diduga menjadi tempat Arthem bekerja ternyata adalah gereja. Ia juga membantah isu ormas yang disebut-sebut mempekerjakan Arthem untuk membangun jaringan kriminal. Berdasarkan pemeriksaan, kelompok yang dimaksud ternyata semacam kelompok peribadatan.
Meski demikian, Setiawan menyatakan akan terus berkoordinasi dengan kepolisian apabila penyelidikan menemukan fakta baru terkait bule Rusia itu. "Jadi memang perlu penanganan (lebih lanjut). Dirinci lebih dalam lagi oleh teman-teman diAPH (aparat penegak hukum),"tandasnya.
4. Pembantai Penyu untuk Lawar Ditangkap
Made Japa ditangkap polisi setelah membantai penyu selama 24 tahun. Pria asal Kelurahan Benoa, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung membantai penyu lalu diolah dijadikan kuliner lawar dan serapah.
Dirpolairud Polda Bali Kombes Soelistijono mengungkapkan Japa ditangkap di kediamannya di Jalan Pratama, Kelurahan Benoa, pada Minggu (30/4/2023) sekitar pukul 22.20 Wita. Polisi juga menemukan sebanyak 21 ekor penyu hijau dalam sebuah kolam di rumah Japa.
"Jadi semua (penyu hijau) dijadikan satu di kolam itu sejumlah 21," kata Soelistijono saat konferensi pers di kantornya di wilayah Pelabuhan Benoa, Kota Denpasar, Senin (1/5/2023).
Menurut Soelistijono, penyu yang disita polisi dalam kondisi mengenaskan. Kedua sirip penyu bagian depan telah dilubangi. Dari lubang tersebut kemudian dimasukkan tali rafia dan diikat agar penyu tak bisa bergerak leluasa.
Tak hanya itu, beberapa penyu juga terluka dan mengeluarkan darah. Ada pula yang cangkangnya tampak berlubang.
Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, penyu-penyu yang disita dari Japa diperkirakan berumur antara 10 sampai 50 tahun. Penyu tersebut memiliki ukuran tubuh paling panjang 96 sentimeter dengan bobot berkisar 50 sampai 70 kilogram.
AdapunJapa kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan dijerat dengan Pasal 21 ayat (2) huruf a, huruf b juncto Pasal 40 ayat (2) Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya (UUKSDAHE) juncto Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 Tahun 1999 juncto Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (PermenLHK) Nomor P 20MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang Dilindungi. Ia terancam hukuman maksimal lima tahun penjara dan denda maksimal Rp 100 juta.
5. Pria Digerebek Pesta Sabu Bareng 2 PSK
Dua orang pekerja seks komersial (PSK) ditangkap oleh Kepolisian Resor (Polres) Gianyar saat pesta sabu-sabu bersama seorang pria di sebuah hotel di Jalan Batuyang, Sukawati, Gianyar, Bali. Dua perempuan panggilan yang ditangkap sama-sama berasal dari Jawa Barat.
Mereka adalah Deka Wati (40) asal Kabupaten Garut dan Desy Febriana (29) dari Kota Tasikmalaya. Sedangkan pria yang mem-booking bernama Sang Nyoman Widi Adnyana Putra (36) asal Banjar Balangan Kangin Kuwun, Desa Kuwun, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung.
"Mereka sewa kamar hotel, kami tangkap sedang pesta narkoba jenis sabu dan mereka juga edarkan ke pelanggan," kata Kapolres Gianyar AKBP Ketut Widiada kepada wartawan saat konferensi pers di kantornya, Rabu (3/5/2023).
Selain hanyut dalam pesta sabu, diduga para tersangka juga mengedarkan barang haram itu kepada pelanggan. "Dua pelaku perempuan dari hasil penyelidikan adalah pengguna sekaligus pengedar," jelas Widiada.
(nor/hsa)