detikBali

Viral 2 Siswa SMA di Buleleng Adu Jotos Dipicu Masalah Asmara

Terpopuler Koleksi Pilihan

Viral 2 Siswa SMA di Buleleng Adu Jotos Dipicu Masalah Asmara


Made Wijaya Kusuma - detikBali

Tangkapan layar video perkelahian pelajar di Buleleng yang viral di media sosial.
Foto: Tangkapan layar video perkelahian pelajar di Buleleng yang viral di media sosial. (Istimewa)
Buleleng -

Video perkelahian antarpelajar di Kabupaten Buleleng, Bali, viral di media sosial (medsos). Dalam video berdurasi sekitar 1 menit 39 detik itu, terlihat dua remaja terlibat adu jotos di sebuah lokasi terbuka, disaksikan oleh sejumlah pelajar lainnya.

Menindaklanjuti video yang beredar, pihak kepolisian langsung melakukan penyelidikan. Hasil penelusuran mengungkapkan perkelahian tersebut terjadi pada Jumat (12/12/2025) dan melibatkan pelajar SMA Negeri 1 Gerokgak berinisial MK dan KW.

"Perkelahian terjadi pada Jumat, berlokasi di Pantai Desa Patas, Kecamatan Gerokgak," kata Kapolsek Gerokgak Kompol I Made Derawi, Minggu (14/12/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Derawi menjelaskan peristiwa tersebut dipicu oleh permasalahan asmara antara kedua siswa yang terlibat. Kesalahpahaman dan emosi yang tidak terkendali membuat keduanya terlibat perkelahian.

ADVERTISEMENT

"Peristiwa itu berawal dari masalah hubungan dengan seorang perempuan, sehingga terjadi salah paham dan emosi yang tidak terkendali hingga berujung perkelahian," jelasnya

Pascakejadian, pihak sekolah bersama kepolisian bergerak cepat melakukan penyelesaian. Pada Sabtu (13/12/2025) sekitar pukul 12.00 Wita, mediasi digelar di SMA Negeri 1 Gerokgak dengan melibatkan kedua siswa, orang tua atau wali, pihak sekolah, serta kepolisian.

"Mediasi dipimpin langsung oleh kepala sekolah dan didampingi oleh KapolsekGerokgak. Dalam kesempatan itu, kami juga memberikan pembinaan dan imbauan kepada para siswa," ujarDerawi.

Dalam proses mediasi tersebut, kedua siswa menyampaikan permintaan maaf dan menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatan serupa. Kedua belah pihak juga sepakat berdamai dan tidak memperpanjang persoalan.

"Tidak ada tuntutan lanjutan dari masing-masing pihak. Siswa yang terlibat diberikan pembinaan serta sanksi edukatif sesuai dengan tata tertib sekolah," jelasnya.

Sebagai tindak lanjut, pihak sekolah akan terus memantau perilaku siswa yang terlibat dan meningkatkan pembinaan karakter melalui layanan bimbingan dan konseling.

Dengan selesainya permasalahan ini, pihak sekolah berharap seluruh siswa dapat mengambil pelajaran, menjaga sikap dan kedisiplinan, serta menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan kondusif.




(hsa/hsa)












Hide Ads