Kepolisian Daerah (Polda) Bali bekerja sama dengan Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) mencari korban lain dari dosen Universitas Katolik (Unika) Weetebula, Ferdinandus Bele Sole (37). Ia sebelumnya melakukan pencabulan terhadap SK (13) di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Ditreskrimum Polda Bali AKBP Ni Luh Kompiang Srinadi mengaku meminta bantuan ke Subdit IV Tindak Pidana Remaja, Anak dan Wanita (Renakta) Dirreskrimum Polda NTT untuk mencari korban lain dari dosen cabul tersebut.
"Kami sudah minta bantuan juga ke Unit PPA-nya di (Polda) NTT untuk dibantu ada korban lagi enggak. Dan juga kalau memang ini (ada), biar bisa kami kembangkan lagi untuk pendalamannya sudah kita lakukan," kata Srinadi saat dihubungi detikBali, Senin (16/1/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Srinadi, dosen yang hendak menempuh pendidikan S3 di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu sempat mengakui pernah melakukan pelecehan seksual sebelumnya. Namun, Ferdinandus tak mau terbuka mengenai hal tersebut.
"Disampaikan sih pernah (melakukan pelecehan seksual) sebelumnya. Tetapi baru sedikit (pengakuannya) karena dia kebanyakan nggak mau menyampaikan," ungkap Srinadi.
Srinadi mengaku baru pertama kali menangani kasus pelecehan seksual yang berani dilakukan di tempat umum. Padahal sebelum-sebelumnya, kasus pelecehan seksual seperti pedofil dilakukan di lokasi-lokasi yang tersembunyi.
"Kenapa dia berbuat seperti itu, motifnya apa, itu masih kami dalami," tegasnya.
(iws/bir)