Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur (NTT), memiliki beragam kekayaan budaya dan juga cerita rakyat yang melegenda. Salah satunya ialah tentang Lakomola si Burung Penolong.
Cerita rakyat yang ada tentunya tidak hanya menjadi warisan budaya, namun mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kepedulian dari cerita tersebut.
Berikut cerita tentang Lakomola si Burung Penolong yang detikBali rangkum dari berbagai sumber.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kisah Lakomola si Burung Penolong
Lakomola merupakan burung baik yang menjadi raja di hutan. Suatu ketika ada seorang bernama Ina Seuk yang sedang mencari hasil hutan untuk dimakan dan bertahan hidup.
Ina Seuk pun berjalan mencari makanan di hutan dari siang hingga sore namun tidak mendapat apa-apa. Sehingga ia merasa kelelahan dan memilih untuk duduk di bawah pohon dan merenung.
Tiba-tiba datang seekor burung besar hinggap di hadapan Ina seuk dan berkata "Mengapa kamu duduk disini? Saya melihat engkau terlalu bersedih". Lalu Ina Seuk menjawabnya bahwa ia merasa kelelahan mencari hasil hutan yang tak kunjung didapatinya.
Kemudian Lakamola mengatakan kepada Ina Seuk bahwa jika ia percaya kepada Lakamola maka mata pencaharian Ina Seuk akan berhasil dan tidak sama seperti hari-hari yang lalu. Seketika Ina Seuk pun percaya kepada Lakamola. Burung itu memberitahukan kepada Ina Seuk untuk datang setiap dua atau tiga hari ke tempat dimana mereka bertemu, sehingga mereka dapat saling membantu untuk mendapatkan hasil.
Tiga hari kemudian Ina Seuk mengunjungi tempat itu dan didapatinya sarang yang terdapat telur di dalamnya. Kemudian Lakamola menyuruhnya berjanji untuk tiga hari barulah ia kembali lagi.
Alhasil sesuai dengan janjinya Ina Seuk kembali tiga hari kemudian dan telurnya telah menetas masing-masing berisi jagung, padi, kacang, ketimun, jagung rote, botok, ubi jalar, dan satunya lagi menjadi anak burung.
Lakamola pun berkata kepada Ina Seuk bahwa jika semuanya dijaga dan dipelihara dengan baik maka segala kekurangan akan teratasi. Sejak saat itu Ina Seuk taat kepada Lakamola dan mendengar semua perkataan untuk dijalankannya.
Lakamola pun kembali berjalan di hutan dan didapatinya dua laki-laki yang malas bekerja, yakni Hakaman Nepedae dan Telukaman Lailona.
Lakamola telah memberikan lahan untuk dikelola, namun mereka tidak dapat mengelolanya. Alhasil hasil jagung dan padi yang didapatinya dirusak oleh serangga dan ulat.
Singkat kisah, ketiga orang tersebut beranak cucu dan memberikan nasehat kepada anak cucu mereka bahwa jangan sekali-kali membuat Lakomola tidak senang akan pekerjaanmu, karena nanti akan dibuatnya hidup kamu menjadi susah.
Itulah cerita singkat dari cerita rakyat Rote Ndao mengenai Lakomola si Burung Penolong. Lantas dari cerita tersebut kita bisa mengambil hal-hal baik yang dapat dijadikan pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Semoga bermanfaat.
(nor/nor)