Mitos Ebu Gogo di Flores Timur NTT, Makhluk Misterius yang Rakus

Mitos Ebu Gogo di Flores Timur NTT, Makhluk Misterius yang Rakus

Anastasya Evlynda Berek - detikBali
Sabtu, 17 Agu 2024 10:00 WIB
Ilustrasi penampakan hantu
Ilustrasi. Foto: Thinkstock
Flores -

Salah satu mitos yang terkenal di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), ialah legenda Ebu Gogo. Ebu Gogo merupakan makhluk mitos yang konon tinggal di hutan terpencil di Flores Timur.

Simak cerita mitos Ebu Gogo yang dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.

Mitos Ebu Gogo

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ebu Gogo sering digambarkan sebagai makhluk kecil, wajah mirip dengan manusia. Ebu Gogo memiliki tubuh berbulu, dan kikuk, serta tinggal di dalam Gua Lia 'Ua yang berjarak satu kilometer dari kampung asli 'Ua. Dalam cerita rakyat dari Nagekeo ini, nama Ebu Gogo sendiri berarti Nenek Pemakan daging.

Dikisahkan bahwa Ebu Gogo merupakan kaum yang rakus dan mampu menelan semua yang ada termasuk anak anjing, anak babi, bahkan anak kecil, dan daging manusia, sehingga makhluk tersebut terkenal dengan perutnya yang besar.

ADVERTISEMENT

Ebu Gogo disebut nenek karena memiliki payudara yang terjuntai panjang. Tingginya kira-kira 1 meter, dan konon katanya mereka berkomunikasi dengan cara berbisik bahkan bisa menirukan suara manusia.

Makhluk ini terakhir kali terlihat kira-kira 400 tahun yang lalu, ada yang menyebutnya punah dikarenakan tidak dapat lagi beradaptasi dengan lingkungan. Bahkan ada yang menyebutkan makhluk tersebut punah karena dibabat habis oleh Belanda dan Portugis karena dianggap hama.

Penemuan Homo Floresiensis

Terkenal dengan mitos cerita rakyat masyarakat Flores Timur, namun adanya spekulasi bahwa Ebu Gogo memang benar adanya ketika dikaitkan dengan penemuan fosil manusia kerdil pada 2004 silam di salah satu gua batu kapur yaitu Liang Bua, Kabupaten Manggarai, Flores, NTT.

Pada siaran BBC Indonesia pada 27 Oktober 2004, Thomas Sutikno yang kala itu sebagai kepala penggalian situs purba dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, menjelaskan bahwa Homo Floresiensis yang ditemukan di Liang Bua berusia antara 18 hingga 20 tahun. Homo Floresiensis memiliki badan sekitar satu meter, serta diperkirakan telah hidup di Flores sekitar 12.000 tahun yang lalu.

Dengan mengaitkan mitos ini dengan penemuan arkeologi dan budaya lokal, Anda dapat menambah wawasan yang lebih, serta mengingatkan kembali bahwa mitos dan legenda tidak hanya sekedar cerita kuno tetapi juga bagian dari integral dan cara manusia memahami, serta berinteraksi dengan dunia mereka. Semoga bermanfaat.




(nor/nor)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads